Hubungan antara Kebiasaan Sarapan dengan Kadar Hemoglobin dan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri MAN 1 Kota Bandung.
Abstract
Remaja yang tidak sarapan beresiko lebih besar untuk mengalami anemia
dibandingkan dengan remaja yang sarapan. Semakin cepat siklus menstruasi pada
remaja akan meningkatkan resiko anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
hubungan kebiasaan sarapan dengan kadar hemoglobin dan siklus menstruasi pada
remaja putri MAN 1 Kota Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah
cross-sectional study, dengan subjek berjumlah 70 sampel yang terdiri dari 20
sampel mengalami anemia dan 50 sampel tidak anemia. Pengumpulan data
karakteristik sampel dan keluarga, kebiasaan sarapan dan siklus menstruasi
dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner dengan dipandu oleh peneliti. Data
konsumsi pangan dikumpulkan dengan menggunakan metode SQ-FFQ. Kadar
hemoglobin diukur dengan menggunakan metode Cyanmethaemoglobin. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia dalam penelitian ini sebesar
28.57%. Perbedaan antara karaktersitik sampel dan keluarga, kebiasaan sarapan,
siklus menstruasi serta tingkat kecukupan energi, protein dan zat besi antara
kelompok anemia dan tidak anemia adalah tidak berbeda signifikan (p>0.05).
Kontribusi energi dan protein dari sarapan terhadap tingkat kecukupan tidak
berbeda signifikan (p>0.05) antara sampel anemia dan tidak anemia, namun
kontribusi energi dan protein pada kelompok anemia cenderung lebih rendah
dibandingkan tidak anemia. Tidak terdapat hubungan (p>0.05) antara frekuensi
sarapan dengan tingkat kecukupan gizi sehari (p>0.05). Begitu pun untuk tingkat
kecukupan energi, protein dan zat besi tidak berhubungan (p>0.05) dengan kadar
hemoglobin, akan tetapi terdapat hubungan negatif signifikan antara tingkat
kecukupan protein (p=0.016, r=-0.287) dan zat besi (p=0.023, r=-0.271) dengan
status gizi (IMT/U). Terdapat hubungan negatif signifikan antara frekuensi
sarapan dengan lama menstruasi (p=0.04; r=-0.0246). Kesimpulan : sampel
anemia cenderung memiliki tingkat kecukupan energi, protein dan zat besi yang
lebih rendah daripada sampel tidak anemia. Selain itu, kadar hemoglobin sampel
yang normal cenderung memiliki siklus menstruasi yang normal pula.
Collections
- UT - Nutrition Science [2925]