Ambang Deteksi dan Perbandingan Metode Uji Segitiga dan Uji Tetrad pada Produk Minuman Serbuk Instan Rasa Jeruk Terhadap Panel Konsumen.
Abstract
Perkembangan produk pangan yang cukup pesat di industri pangan
mendorong perkembangan metode uji sensori yang dibutuhkan. Metode uji sensori
digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen. Salah uji yang biasa digunakan
dalam industri pangan adalah uji pembedaan, yang bertujuan untuk mengetahui
perbedaan sifat sensori terhadap dua sampel. Uji pembedaan yang umum digunakan
industri pangan adalah uji segitiga. Perkembangan metode uji pembedaan
menghasilkan uji tetrad, menurut beberapa penelitian yang ada uji tetrad dinilai
mampu menggantikan uji segitiga. Penelitian ini bertujuan menentukan ambang
deteksi manis dan asam, membandingkan uji segitiga dengan uji tetrad pada produk
minuman serbuk instan rasa jeruk, dan melihat korelasi nilai ambang deteksi manis
dan asam dengan hasil uji beda produk minuman serbuk instan rasa jeruk. Panelis
yang digunakan yaitu panelis konsumen minuman serbuk instan rasa jeruk yang
terbagi ke dalam tiga kategori yaitu anak-anak, remaja dan dewasa. Data uji ambang
deteksi dihitung dengan metode BET (Best Estimation Threshold), uji pembedaan
dianalisis dengan konsep Signal Detection Theory dan Thurstonian Models, dan
korelasi korelasi hasil uji ambang deteksi dan uji pembedaan dianalisis
menggunakan Pearson correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai BET
manis dan asam antar golongan panelis tidak berbeda secara signifikan. Hasil uji
pembedaan menunjukkan bahwa panelis anak-anak tidak mampu dalam melakukan
uji terhadap sampel. Berdasarkan parameter nilai Pvalue, perceptual noise dan test
power, seluruh sampel dapat dilakukan uji tetrad terhadap panelis remaja dan
panelis dewasa hanya dapat dilakukan pada sampel A dan sampel C. Hasil korelasi
antara nilai BET dengan parameter uji beda, menunjukkan tidak adanya korelasi.