Paparan Kontaminan Polisiklik Aromatik Hidrokarbon dari Konsumsi Makanan Siap Saji pada Penduduk Daerah Urban dan Rural.
View/ Open
Date
2018Author
Agustina, Shinta Sigit
Lioe, Hanifah Nuryani
Metadata
Show full item recordAbstract
Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) merupakan senyawa kontaminan
yang terbentuk karena proses pengolahan pangan pada suhu tinggi. PAH terdiri
dari dua atau lebih cincin aromatik. Lebih dari 100 PAH terdapat di alam, 16 di
antaranya dikelompokkan sebagai polutan utama. Dua diantara PAH tersebut
adalah benzo[a]piren dan dibenzo(a,h)antrasen. BaP merupakan senyawa
karsinogen tingkat 1 berdasarkan golongan IARC (International Association
Research on Cancer). DBA dapat dihitung sebagai nilai BaP menjadi nilai PAH
total menggunakan toxic equivalent factors (TEF) yang nilainya sama dengan
BaP. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui paparan PAH dalam makanan
siap saji yang diolah dengan proses penggorengan, pembakaran, penumisan dan
pemanggangan pada penduduk daerah urban dan daerah rural. Data yang
diperoleh merupakan data sekunder dari penelitian Nuraida et al (2014). Sampel
terdiri dari 60 menu komposit. Masing-masing sampel berasal dari restoran dan
rumah makan besar, sedang dan kecil yang berbeda-beda. Tiga puluh sampel
tersebut berasal dari Jakarta yang mewakili daerah urban dan tiga puluh sampel
berasal dari Bogor yang mewakili daerah rural. Sampel diuji menggunakan high
performance liquid chromatography (HPLC) dengan teknik solid phase extraction
(SPE) dan matrix solid phase dispersion (MSPD). Dari 60 sampel makanan yang
diuji, masing-masing 50 sampel (83.33%) positif mengandung BaP dan DBA.
Terdapat tiga skenario dalam perhitungan PAH, yaitu lower bound, medium
bound, dan upper bound karena terdapat konsentrasi PAH yang tidak terdeteksi.
Skenario lower bound dihitung menggunakan nilai nol, medium bound dihitung
menggunakan nilai limit of detection (LOD) dan skenario upper bound dihitung
dengan nilai limit of quantitation (LOQ) pada konsentrasi PAH yang tidak
terdeteksi. Paparan PAH total untuk daerah urban adalah 9869 ng/kg berat
badan/hari untuk skenario lower bound, 9870 ng/kg berat badan/hari untuk
skenario medium bound, dan 9871 ng/kg berat badan/hari untuk skenario upper
bound. Sementara untuk paparan PAH total daerah rural adalah 4778 ng/kg berat
badan/hari pada skenario lower bound, 4817 ng/kg berat badan/hari pada skenario
medium bound dan 4908 ng/kg berat badan/hari pada skenario upper bound.
Persen risiko menunjukkan hasil penghitungan di atas 100% pada nilai estimated
daily intake (EDI) minimum 3.9 ng/kg berat badan/hari dan maksimum 6.5 ng/kg
berat badan/hari berdasarkan EFSA (2008). Penghitungan margin of exposure
(MOE) menggunakan BMDL10 sebesar 0.07 g/kg berat badan/hari berdasarkan
JECFA dan BMDL10 sebesar 0.1 g/kg berat badan/hari berdasarkan EFSA. Nilai
MOE PAH dari makanan siap saji pada penduduk urban maupun rural tidak aman
menurut EFSA, yaitu di atas nilai 10.000. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi
makanan siap saji pada daerah urban dan rural dapat memberikan risiko bahaya
kesehatan yang berkaitan dengan genotoksik dan karsinogenik.