dc.description.abstract | Matcha cajuputs candy mengandung teh hijau matcha disamping minyak
kayu putih dan minyak peppermint sebagai komponen flavornya yang memiliki
aktivitas antimikroba. Beberapa penelitian yang telah dilakukan melaporkan epigalokatekin galat
(EGCG) dan epikatekin galat (ECG) pada teh hijau mampu menghambat pertumbuhan Porphyromonas
gingivalis, bakteri pembentuk senyawa sulfur volatil (VSC) yang merupakan penyebab halitosis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi matcha cajuputs candy terhadap
penghambatan aktivitas pembentukan metil merkaptan oleh Porphyromonas gingivalis sebagai salah satu
faktor penyebab halitosis.
Hasil menunjukkan bahwa matcha memiliki aktivitas bakteriosida dan bakteristatik yang kuat terhadap
P. gingivalis. Penelitian mengenai pengaruh komponen penyusun matcha cajuputs candy (MCCS)
menunjukkan bahwa matcha, minyak atsiri kayu putih dan minyak peppermint memiliki kemampuan untuk
mengurangi jumlah metil merkaptan yang dihasilkan oleh P.gingivalis sekaligus meghambat
pertumbuhannya, meskipun efektivitas antibakteri ketiga komponen tersebut berbeda-beda. Pengaruh
variasi konsentrasi matcha terhadap pembentukan senyawa metil merkaptan oleh P. gingivalis
menunjukkan dengan konsentrasi 2% telah mampu untuk meningkatkan efektivitas penghambatan
pembentukan metil merkaptan oleh P. gingivalis secara signifikan. Penurunan kadar metil merkaptan
tersebut semakin nyata dengan meningkatnya konsentrasi matcha MCCS. Penambahan matcha pada formula
CCS dapat meningkatkan kesukaan panelis terhadap atribut aroma dan menurunkan kesukaan panelis
terhadap atribut rasa, namun tidak menghasilkan perbedaan yang nyata pada taraf
signifikansi 5% terhadap keseluruhan atribut cajuputs candy. | id |