dc.description.abstract | Bahan baku berkontribusi besar terhadap mutu produk akhir. Karena itu,
Divisi Quality Control PT. XYZ berupaya meningkatkan mutu bahan baku berupa
refined bleached deodorized coconut oil (RBDCO) dan krimer non-dairy.
Parameter mutu yang digunakan adalah bilangan peroksida untuk RBDCO, dan
densitas kamba untuk krimer. Bilangan peroksida merupakan parameter status
oksidatif minyak. Densitas kamba merupakan parameter penting dari bahan
berbentuk serbuk, karena mempengaruhi volume bahan. Proses perbaikan mutu
dilakukan menggunakan statistical process control (SPC). SPC digunakan untuk
mengontrol dan mengurangi ragam dalam proses. Pengamatan dilakukan terhadap
hasil analisis mutu kedua bahan baku, dan data hasil pengamatan dianalisis
menggunakan grafik kendali. Grafik kendali menunjukkan bahwa mutu RBDCO
telah terkendali, sedangkan mutu krimer belum terkendali. Ditemukan dua faktor
utama yang menjadi fokus untuk perbaikan mutu krimer, yaitu RH laboratorium
yang fluktuatif dan ketelitian analisis. Analisis dan perhitungan lebih lanjut
menunjukkan bahwa RH laboratorium tidak mengalami fluktuasi yang signifikan.
Nilai coefficient of variation (CV) dari analisis densitas kamba lebih besar dari
1.00 %, sehingga masih perlu dilakukan peningkatan ketelitian analisis. Kondisi
kedua perangkat densitas yang digunakan berbeda, dan cara pengerjaan analisis
dilakukan secara tidak konsisten oleh analis. Kedua hal tersebut dapat
mempengaruhi ketelitian hasil analisis. Dibutuhkan studi lebih lanjut untuk
mengetahui apakah rencana perbaikan telah sesuai. | id |