Show simple item record

dc.contributor.advisorSatiawihardja, Budiatman
dc.contributor.advisorTaqi, Fahim Muchammad
dc.contributor.authorPramita, Ratu Intan
dc.date.accessioned2018-01-25T03:19:58Z
dc.date.available2018-01-25T03:19:58Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89373
dc.description.abstractSusu kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi dan kandungan gizi yang hampir mirip dengan susu sapi namun tidak mengandung laktosa yang dapat menyebakan masalah pencernaan pada sebagian orang (lactose intolerance). Oleh karena itu, susu kedelai dapat dijadikan alternatif pengganti susu sapi. Kekurangan dari susu kedelai yaitu adanya senyawa asam fitat sebagai anti nutrisi yang dapat menghambat penyerapan kandungan protein. Proses perkecambahan pada biji kedelai dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai cerna protei, selain itu keuntungan dari proses perkecambahan adalah meningkatkan kandungan total fenol dan menurunkan kandungan asam fitat pada susu kedelai. Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah menentukaan waktu perkecambahan yang tepat agar dihasilkan susu kedelai dengan nilai cerna protein yang tinggi, kandungan fenol yang tinggi dan senyawa asam fitat yang rendah. Perkecambahan dilakukan dalam variasi waktu 0 jam, 12 jam, 24 jam, 36 jam dan 48 jam yang selanjutnya diolah menjadi susu kedelai. Susu kecambah kedelai dianalisis dengan uji kandungan protein, nilai cerna protein, total fenol dan asam fitat. Susu kecambah kedelai 24 jam memiliki penurunan kandungan protein tertinggi yaitu 7.60 % dengan nilai protein sebesar 36.80 ± 0.99 %. Peningkatan nilai cerna protein tertinggi adalah susu kecambah kedelai 24 jam sebesar 4.69 % dengan nilai cerna protein sebesar 41.20 ± 0.72 %. Peningkatan kadar total fenol tertinggi terjadi pada susu kecambah kedelai 24 jam sebesar 0.0085 mg GAE/ml sampel dengan kandungan total fenol sebesar 0.630 ± 0.01 mg GAE/ml susu kedelai. Susu kecambah kedelai 48 jam memiliki kandungan asam fitat terendah sebesar 0.062 ± 0.00 mg/ml susu kedelai. Waktu perkecambahan yang paling optimum selama 24 jam.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood tehnologyid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengaruh waktu perkecambahan terhadap peningkatan nilai gizi susu kecambah kedelai (Glyine max).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordasam fitatid
dc.subject.keywordnilai cerna proteinid
dc.subject.keywordperkecambahanid
dc.subject.keywordproteinid
dc.subject.keywordsusu kedelaiid
dc.subject.keywordtotal fenolid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record