Pengembangan Yoghurt Sinbiotik Plus Berbasis Puree Pisang Ambon (Musa Paradisiaca L) Dengan Penambahan Inulin Sebagai Alternatif Pangan Fungsional
View/ Open
Date
2014Author
Ichwansyah., Rizki
Damayanthi, Evy
Sriduresta, Mochammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Yoghurt merupakan minuman yang dapat dimodifikasi menjadi yoghurt sinbiotik sebagai pangan fungsional. Tujuan penelitian ini adalah membuat yoghurt sinbiotik yang mengandung puree pisang Ambon dan inulin komersial sebagai alternatif pangan fungsional dengan penggunaan sumberdaya lokal secara optimal. Dalam penelitian ini, yoghurt sinbiotik terbuat dari puree pisang Ambon yang menggunakan Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus, dan Lactobacillus casei sebagai probiotik dan inulin komersial sebagai prebiotik. Penelitian dibagi menjadi penelitian pendahuluan dan penelitian utama, penelitian pendahuluan merupakan tahap pembuatan kultur kerja serta mencari rasio optimal antara susu skim dan puree pisang untuk menghasilkan yoghurt sinbiotik. Penelitian utama mencakup pembuatan yoghurt sinbiotik berdasarkan sampel terpilih pada penelitian pendahuluan dengan penambahan inulin komersial, selanjutnya dilakukan uji organoleptik, uji sifat fisik, uji mikrobiologi, dan uji mutu kimia untuk mencari formula terbaik dari yoghurt sinbiotik. Hasil penelitian menunjukkan rasio terbaik susu skim : puree pisang yaitu 1:1 berdasarkan uji organoleptik terbatas. Penambahan inulin 3% pada yoghurt menjadi formula terbaik berdasarkan uji organoleptik kepada 30 panelis semi terlatih. Berdasarkan uji fisik, mikrobiologi, dan kimia, yoghurt sinbiotik plus yang dihasilkan sudah memenuhi persyaratan standart mutu yoghurt di Indonesia (SNI 01.2981 – 2009). Yoghurt sinbiotik mengandung total bakteri asam laktat (BAL) sebanyak 1,72 x 1010 cfu/ml untuk total probiotik yoghurt. Yoghurt sinbiotik plus yang dihasilkan memiliki kandungan lemak 2,19% sehingga dapat di klaim sebagai yoghurt rendah lemak.
Collections
- UT - Nutrition Science [2990]