Penenfuan Parameter Terigu Protein Rendah yang Berkorelasi terhadap Kekerasan Wafer Skala Lab
View/ Open
Date
2014Author
Maulani, Aghitia
Sugiyono
Imam, Rosita Hardwianti
Metadata
Show full item recordAbstract
PT GarudaFood mensyaratkan jenis terigu protein rendah dala.m produksi wafer. Namun, sampai saat ini data proksimat terigu yang meliputi kadar air, kada~rotein, kadar abu, dan kadar gluten basah yang digunakan sebagai para~er dalam produksi wafer belum cukup menggambarkan tekstur wafer yang dihasif an. Tekstur wafer yang dihasilkan setiap kali produksi tidak konsisten, yaitu 'fekstur wafer rapuh dan menghasilkan banyak remah. Penelitian ini 0 bertujt-ian untuk menentukan parameter terigu protein rendah lainnya yang paling berkofe lasi terhadap kekerasan wafer. Penelitian menggunakan tiga merk terigu. yakni ~erigu A, B, dan C dari tiga kali kedatangan pada waktu yang berbeda. Anali ~s yang dilakukan adalah viskositas adonan wafer, solvent retention capactgv (SRC) air, SRC sukrosa, SRC natrium karbonat, SRC asam laktat, gluten perfo~ance index (GPI), kekerasan, dan uji organoleptik rating hedonik. Berda~rkan hasil yang diperoleh, parameter yang paling berkorelasi terhadap kekerc-Ean wafer adalah viskositas adonan wafer dan SRC asam laktat. Persamaan . . regresi:olinear yang diperoleh antara viskositas adonan dan kekerasan wafer adalah CJ> 2 . y = I ;ii..4 J 7x - 68863 dengan R sebesar 0.8627, sedangkan pcrsamaan regresi Ill linear ~y ang diperoleh antara SRC asam laktat dan kekerasan wafer yang dihasi&an adalah y = 204. l 7x - 2491.5 dengan R2 sebesar 0.7535. Selain itu, persarjian regresi linear yang diperoleh antara viskositas adonan dengan SRC asam ~ktat adalah y = 16.282x + 5975.6 dengan R2 sebesar 0.7241. Hasil uji organ01eptik menunjukkan wafer dari terigu merk C lebih disukai oleh panelis yang menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai tekstur wafer yang lebih keras.