dc.description.abstract | Spirulina, mikroalga kaya nutrisi dan senyawa bioaktif dengan banyak manfaat kesehatan, memiliki potensi besar sebagai bahan dasar dalam pembuatan minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan minuman ready-to-drink (RTD) spirulina dan mempelajari pengaruh stabilizer terhadap stabilitas fisiknya. Metode yang digunakan melibatkan lima formula minuman dengan kombinasi natrium alginat dan kappa-karagenan yang berbeda, yang kemudian diuji kestabilannya dalam hal sineresis, viskositas, warna, total padatan terlarut, dan pH pada suhu dingin dan suhu ruang selama periode penyimpanan 1, 4, dan 7 hari. Hasil menunjukkan bahwa F1 (Na-alginat 1 mg/L dan k-karagenan 0 mg/L) memiliki stabilitas sineresis terbaik, dengan pemisahan cairan paling minimal. F2 (Na-alginat 0,7 mg/L dan k-karagenan 0,3 mg/L) mempertahankan warna b* dengan baik. F3 (Na-alginat 0,3 mg/L dan k-karagenan 0,7 mg/L) menunjukkan viskositas yang paling stabil, sementara F4 (Na-alginat 0,5 mg/L dan k-karagenan 0,5 mg/L) tidak stabil dalam uji apapun dalam penelitian ini. F5 (Na-alginat 0 mg/L dan k-karagenan 1 mg/L) paling stabil dalam hal pH. F1 yang terpilih berdasarkan stabilitas sineresis yang paling baik dianalisis komposisi gizi dan didapatkan hasil kadar air 87,92%, abu 0,23%, lemak total 0,98%, protein 1,89%, karbohidrat 9%, dan energi 52,34 kcal. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemilihan stabilizer yang tepat dalam menjaga stabilitas fisik minuman RTD spirulina, yang berpotensi menjadi produk inovatif di pasar minuman fungsional. | |