Show simple item record

dc.contributor.advisorDaulay, Djundjung
dc.contributor.advisorSuliantari
dc.contributor.authorSarofa, Ulya
dc.date.accessioned2024-05-13T08:06:46Z
dc.date.available2024-05-13T08:06:46Z
dc.date.issued1987
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149418
dc.description.abstractKedelai merupakan salah satu sumber protein yarng termu- rah, sehingga sebagian besar kebutuhan protein dapat dipenu- hi dari hasil olahan kedelai. Berbagai macam bentuk pangan hasil olahan kedelai telah dikembangkan, akan tetapi, secara umum bentuk pangan tradisional lebih mudah diterima oleh ma- syarakat. Tauco merupakan salah satu bentuk pangan hasil olahan kedelai dengan proses fermentasi, yang telah dikenal oleh sebagian masyarakat Indonesia. Umumnya pembuatan tauco ma- sih dilakukan secara tradisional, yang mana banyak sekali perbedaan-perbedaan yang terjadi pada cara-cara pembuatan tauco yang dilakukan oleh masyarakat, walaupun pada prinsip- nya adalah sama. Fermentasi kapang dilakukan pada industri pengolahan tauco cap "Meong" di Cianjur. Fermentasi garam dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Konsentrasi larutan garam yang digunakan masing-masing 16 persen, 20 persen dan 24 persen. Fermentasi garam dilakukan selama 36 hari dengan selang waktu analisa 9 hari, yaitu pada hari ke-0, 9, 18, 27 dan 36. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPerubahan Kimia Selam Fermentasi Garam Pada Pembuatan tauco Secara Tradisionalid
dc.titlePerubahan Kimia Selam Fermentasi Garam Pada Pembuatan tauco Secara Tradisionalid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record