| dc.description.abstract | Produk pangan harus tetap dijaga kualitasnya selama penyimpanan dan distribusi, karena pada tahap ini produk pangan sangat rentan terhadap terjadinya rekontaminasi, terutama dari mikroba patogen yang berbahaya bagi tubuh dan mikroba perusak yang dapat menyebabkan kerusakan pada makanan. Salah satu cara untuk menjaga kualitas pangan adalah dengan menambahkan zat antimikroba pada makanan.
Rempah-rempah merupakan bahan tambahan yang banyak digunakan dalam makanan tradisional. Penambahan rempah-rempah ditujukan untuk meningkatkan aroma dan citarasa produk yang dihasilkan, disamping sebagai zat pengawet karena rempah-rempah mempunyai sifat antimikroba. Efek penghambatan pertumbuhan mikroba oleh suatu jenis rempah-rempah bersifat khas. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kandungan dan jenis senyawa antimikroba dalam setiap rempah-rempah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba bumbu masakan tradisional yaitu bumbu opor, gulai, kare, rawon, ayam goreng, dan rendang terhadap beberapa mikroba perusak dan patogen yang erat hubungannya dengan makanan. Mikroba-mikroba tersebut adalah Escherichia coli, Salmonella typhimurium, Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae, Pseudomonas sp., Bacillus cereus. Listeria monocytogenes, kapang Aspergillus flavus, dan Penicillium sp., serta ekstrak daging sebagai model sistem makanan. | id |