Mempelajari Ketahanan Warna Beta Karoten dan Umur Simpannya pada Jelly Drink di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya.
View/ Open
Date
2011Author
Kurniawan, Eddy
Fardiaz, Dedi
Imam, Rosita Hardwianti
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan mempelajari aplikasi pembuatan jelly drink skala industri, dan
memperkirakan umur simpan jelly drink dengan vitamin C maupun tanpa vitamin C dengan metode
ASLT Arrhenius menggunakan parameter warna yang diukur secara sensori maupun dengan
instrumen (Lab Hunter). Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu (1) mempelajari aplikasi
pembuatan jelly drink skala industri, (2) memperkiran umur simpan jelly drink dengan pewarna beta
karoten yang ditambahkan vitamin C maupun tanpa vitamin C
Pada tahap awal, penelitian dilakukan dengan mempelajarai aplikasi pembuatan jelly drink
skala industri. Percobaan dilanjutkan dengan memperkirakan umur simpan jelly drink dengan pewarna
beta karoten yang ditambahkan dengan vitamin C maupun tanpa vitamin C dengan parameter warna
yang dianalisa secara instrumen maupun sensori. Jelly drink disimpan di chamber 35°C, 40°C dan
45°C. Jelly drink yang ditambahkan vitamin C dapat mempertahankan warna beta karoten dibanding
tanpa vitamin C. Jelly drink tanpa vitamin C yang disimpan di chamber 35°C, 40°C dan 45°C mulai
kehilangan warnanya pada hari ke 28 sedangkan jelly drink dengan penambahan vitamin C masih
dapat diterima warnanya secara sensori pada hari ke-35.
Perkiraan Umur simpan jelly drink menggunakan Accelerated Shelf-Life Test (ASLT) model
Arrhenius. Jelly drink dengan pewarna beta karoten tanpa vitamin C dengan metode ASLT Arrhenius
memiliki umur simpan yang lebih singkat. Jelly drink yang memakai vitamin C dapat
mempertahankan kestabilan warna beta karoten selama 543 hari (27°C) dan 335 hari (33°C) secara
instrumen sedangkan dengan uji sensori 189 hari pada 33°C. laju penurunan vitamin C yang disimpan
pada suhu 45°C lebih cepat dibandingkan refrigerator (10°C), 35°C, dan 40°C.