Sikap Ibu dan Anak Terhadap Konsumsi Minyak Sawit Merah di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
View/ Open
Date
2011Author
Ria, Rizkita
Zakaria, Fransiska Rungkat
Waysima
Metadata
Show full item recordAbstract
Hasil penelitian menggambarkan karakteristik 100 responden yang diamati, rata-rata berumur
28,15 tahun, sebagian besar perempuan (86,40%), status dalam keluarga kebanyakan sebagai istri
(61,20%), rata-rata lama pendidikan responden selama 6 tahun atau setara pendidikan sekolah dasar
dan sebagian besar kepala keluarga (46,60%) bekerja sebagai petani dengan pendapatan per kapita per
bulan (38,80%) berkisar antara Rp 150.000,00 hingga Rp 450.000,00 sedangkan para ibu tidak
berpenghasilan, mereka bekerja sebagai ibu rumah tangga. Terjadi perubahan pengetahuan responden
tentang minyak sawit dan produknya antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan mengenai
produk minyak sawit dan manfaatnya. Setelah dilakukan penyuluhan tentang minyak sawit dan
produknya pengetahuan sebagian besar responden (89,30%) semakin meningkat. Hal ini berarti
responden dengan rata-rata lama pendidikan setara tamat sekolah dasar dapat menyerap pengetahuan
yang diberikan dengan baik. Sebagian besar responden memiliki pola asuh makan keluarga (73,80%)
dan pengetahuan tentang vitamin A (75,70%) yang baik serta pengetahuan terhadap pola makan sehat
(59,10%) yang cukup baik. Selain itu, dianalisis pula sikap berdasarkan komponen kognitif (sikap
kognitif) dan komponen afektif (sikap afektif). Sebagian besar responden memiliki sikap kognitif
(58,30%) dan sikap afektif (85,40%) terhadap mengkonsumsi Produk SawitA. Sebagian besar
responden (66%) menggunakan SawitA untuk menumis bumbu. Hampir semua responden (98,10%)
lebih menyukai SawitA MSMTF daripada SawitA MSA dengan alasan SawitA MSMTF tidak berbau,
lebih encer, lebih gurih dan warnanya lebih menarik
Terdapat hubungan yang bermakna tetapi lemah pada taraf signifikansi 0,01 (r=0,237**)
antara pengetahuan responden tentang minyak sawit dan produknya setelah dilakukan penyuluhan
dengan sikap kognitif responden. Variabel-variabel yang memungkinkan dapat mempengaruhi sikap
kognitif responden terhadap mengkonsumsi Produk SawitA adalah variabel pola asuh makan dalam
keluarga (r=0,361**) dan pengetahuan tentang vitamin A (r=0,638**) dilihat dari korelasi antara
variabel yang kuat. Namun besar kemungkinan variabel-variabel pola asuh makan dalam keluarga
(r=0,173) dan pengetahuan tentang vitamin A (r=0,189) tidak mempengaruhi sikap afektif responden
terhadap mengkonsumsi Produk SawitA karena korelasi antara variabel yang lemah. Kesan saat rasa
ibu saat mengkonsumsi Produk SawitA berhubungan cukup kuat dengan sikap kognitif ibu (r=0,372*)
dan sikap kognitif anak (r=0,304*) untuk mengkonsumsi Produk SawitA. Terdapat hubungan yang
bermakna dan kuat antara sikap ibu dan sikap anak serta signifikan pada taraf 0,01 (r=0,663**)
terhadap mengkonsumsi Produk SawitA. Hal ini berarti, semakin positif sikap ibu terhadap
mengkonsumsi Produk SawitA maka semakin positif pula sikap anak.