Karakteristik Beras Analog dari Berbagai Formulasi Tepung dengan Penambahan Glukomanan
Date
2023Author
Abraham, Kezia Grace
Budijanto, Slamet
Kusbiantoro, Bram
Metadata
Show full item recordAbstract
Prevalensi obesitas di Indonesia terjadi peningkatan dari beberapa tahun terakhir.
Serat pangan dapat menjadi alternatif diet sehat untuk menurunkan prevalensi obesitas,
salah satunya dengan pembuatan beras analog tinggi serat pangan. Penelitian ini bertujuan
untuk membandingkan karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik beras analog dari
tepung mocaf (TM) dan tepung ubi ungu (TU) dengan peningkatan kadar glukomanan
sebesar 6% (1), 12% (2), dan 18% (3). Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan dua ulangan. Beras analog memiliki kadar air berkisar antara
5,29—7,91%, kadar abu 0,98—1,00%, kadar lemak 1,04--2,01%, kadar protein 2,72—
7,02%, dan kadar karbohidrat 84,72—88,57%. Waktu pemasakan berkisar antara 03,21—
04,14 menit, bobot seribu butir (g) 16,80 g—27,75 g, dan densitas kamba 0,71 g/ml—
0,85 g/ml. Hasil uji organoleptik menunjukkan TM1 dan TU1 paling disukai konsumen.
TM1 memiliki kadar serat pangan sebesar 10,37% dan TU1 sebesar 14,29%. Kedua
formulasi terpilih dapat dikategorikan sebagai makanan tinggi serat pangan. Analisis
sidik ragam menunjukkan adanya perbedaan nyata penambahan glukomanan terhadap
analisis kadar air, kadar protein, kadar karbohidrat, analisis waktu pemasakan, bobot
seribu butir, densitas kamba, analisis warna beras mocaf (L*, a*, b*), analisis warna beras
ubi ungu (L*, b*), tekstur TU, dan penerimaan overall TU pada uji organoleptik.