Uji Kesepadanan Mutu Gizi Protein Tepung Kedelai Lokal dan Impor Secara In Vivo
Abstract
Indonesia merupakan wilayah agroklimat tidak ideal untuk produksi kedelai, sehingga produksi kedelai lokal rendah. Ketersediaan kedelai dalam negeri kemudian dicukupi dengan impor kedelai dari Amerika Serikat yang menerapkan rekayasa genetik sehingga menjadi isu keamanan pangan, salah satunya perubahan mutu protein. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai dan kesepadanan mutu gizi protein tepung kedelai transgenik (impor) dan non-transgenik (lokal dan impor) secara in vivo dengan menggunakan tikus percobaan. Analisis mutu protein secara in vivo menggunakan tikus percobaan yang diberi ransum kedelai lokal grobogan dan kedelai impor transgenik serta non-transgenik selama 28 hari dan dihitung berdasarkan metode pertumbuhan dan metode keseimbangan nitrogen. Hasil analisis mutu gizi protein menunjukkan adanya kesepadanan mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan dan impor (transgenik dan non-transgenik) berdasarkan parameter FCE (Feed Conversion Efficiency), PER (Protein Efficiency Ratio) terkoreksi, dan NPR (Net Protein Ratio) pada metode pertumbuhan. Mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan dan impor (transgenik dan non-transgenik) juga dinyatakan baik berdasarkan nilai PER terkoreksi yang memiliki nilai di atas 2.0 (80 % dari nilai standar kasein, yaitu 2.5). Hasil analisis mutu gizi protein berdasarkan parameter TD (True Digestibility), BV (Biological Value), dan NPU (Net Protein Utilization) pada metode keseimbangan nitrogen menunjukkan adanya kesepadanan mutu gizi protein antara tepung kedelai lokal grobogan dan impor transgenik serta berdasarkan parameter BV dan NPU saja dinyatakan bahwa mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan sepadan dengan tepung kedelai impor (transgenik dan non-transgenik) serta kasein. Mutu gizi protein tepung kedelai lokal grobogan dan impor (transgenik dan non-transgenik) serta kasein juga dinyatakan baik berdasarkan nilai BV >99 %.