dc.description.abstract | Gagal tumbuh atau stunting adalah masalah kronis di Indonesia. Salah satu wilayah prioritas untuk program penanganan stunting yaitu Kabupaten Pandeglang. Konsumsi pangan hewani dapat mencegah stunting yang berkontribusi pada tingkat kecukupan energi, protein, dan kalsium. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsumsi pangan hewani menurut wilayah dan golongan pengeluaran penduduk Kabupaten Pandeglang. Penelitian deskriptif dilakukan dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2017. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Hasilnya, semua konsumsi pangan hewani meningkat dengan pengeluaran yang lebih tinggi. Rata-rata konsumsi ikan, daging unggas, telur, susu, dan daging ruminansia masing-masing, yaitu 53.5, 20.6, 13.4, 4.6, dan 1.4 g/kap/hari. Konsumsi pangan hewani di kota lebih tinggi daripada di desa. Tingkat kecukupan gizi memenuhi energi 9%, protein 31%, dan kalsium 11% di kota dan energi 7.2%, protein 26%, dan kalsium 8.2% di desa. Kontribusi pangan hewani dibandingkan dengan total konsumsi aktual, yaitu energi7.7%, protein 27.4%, dan kalsium 9%. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya meningkatkan ketersediaan pangan hewani bagi penduduk yang tinggal di desa dan pengeluaran rendah. | id |