dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan merumuskan kembali penilaian Pola Pangan Harapan
(PPH) yang sudah ada tanpa mengubah prinsipnya karena penilaian sebelumnya
tidak menggambarkan kondisi kualitas konsumsi pangan masyarakat yang
sesungguhnya. Data yang digunakan dalam perhitungan adalah data konsumsi
sembilan jenis pangan, yaitu serealia, umbi, pangan hewani, pangan nabati, kacangkacangan,
gula, sayur dan buah, serta lainnya dari hasil simulasi dan data sekunder
34 provinsi di Indonesia. Metode penilaian PPH dibuat dengan cara menurunkan
skor jika konsumsi suatu kelompok pangan melewati batas maksimum dan skor
diberikan nol jika konsumsinya dua kalinya atau lebih. Perhitungan dengan cara
penilaian baru dan lama dilakukan pada data simulasi 80% dan 100% juga pada
data sekunder 34 provinsi. Skor PPH yang dihitung dengan cara baru memiliki
koefisien keragaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan skor PPH yang
dihitung dengan cara lama baik pada data simulasi ataupun pada data sekunder. Hal
ini menunjukkan bahwa metode penilaian PPH cara baru lebih baik dalam
menunjukkan kualitas konsumsi pangan dibandingan dengan penilaian cara lama. | id |