Show simple item record

dc.contributor.advisorRimbawan
dc.contributor.authorAqliyah, Ziyaadah
dc.date.accessioned2019-10-02T01:54:40Z
dc.date.available2019-10-02T01:54:40Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98791
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah membandingkan kadar kalium pada pisang yang diolah dengan berbagai metode pemasakan (rebus, kukus, dan goreng), mengetahui metode yang menghasilkan pengaruh terkecil terhadap perubahan kadar kalium pisang, serta menentukan kontribusi kalium yang dihasilkan dari konsumsi pisang segar (kontrol) dan pisang hasil olahan terhadap Angka Kecukupan Gizi kalium. Kadar kalium dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrometry. Kadar kalium tertinggi terdapat pada pisang segar belum diolah (812.99 mg/100g BK), dan terendah pada pisang goreng (708.34 mg/100 g BK). Pengukusan merupakan metode yang lebih mempertahankan kadar kalium pisang dibandingkan dengan perebusan dan penggorengan. Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang sama yaitu 100 g BB, maka pisang goreng memiliki kontribusi kalium terbesar (6.94%), sedangkan pisang rebus memiliki kontribusi terendah (4.77%) berdasarkan angka kecukupan gizi harian kalium (4.7 g/hari).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcFruitid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Metode Pemasakan terhadap Kadar Kalium Pisang Raja Sereh (Musa sapientum).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordpisangid
dc.subject.keywordMusa sapientumid
dc.subject.keywordkaliumid
dc.subject.keywordpemasakanid
dc.subject.keywordkontribusiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record