Profil Triasilgliserol pada Susu Formula di Indonesia.
View/ Open
Date
2019Author
Risma, Rezi Yulia
Andarwulan, Nuri
Faridah, Didah Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Kandungan lemak air susu Ibu (ASI) menyumbang 45 – 50% energi bagi
bayi. Daya cerna lemak ASI lebih baik dibanding lemak susu hewan ruminansia
atau minyak nabati pada susu formula sehingga ASI sering dijadikan standar susu
formula. Studi mengenai lemak susu formula masih terbatas. Penelitian ini
bertujuan untuk karakterisasi profil triasilgliserol (TAG) dan mengidentifikasi
campuran minyak nabati pada susu formula di Indonesia. Penelitian dimulai
dengan identifikasi produk susu formula yang terdaftar di BPOM dan sampling
produk di pasar dengan teknik stratified random sampling, ekstraksi lemak (Folch
et al. 1957), analisis TAG (AOCS Ce 5b-89 2005 modifikasi), identifikasi jenis
minyak nabati menggunakan marker TAG berdasarkan literatur dan profil peak
TAG, analisis data menggunakan ANOVA (Duncan) untuk melihat perbedaan
antar kategori susu formula dan principle component analysis (PCA) untuk
melihat pola campuran minyak nabati. Sebanyak 50 sampel susu formula
diklasifikasikan berdasarkan kategori pangan 13.1 dan kelompok umur bayi yaitu
formula bayi (FB, n=11, 21%), formula lanjutan (FL, n=16, 32%), formula
pertumbuhan (FP, n=15, 30%), dan formula untuk keperluan medis khusus (FK,
n=8, 17%). Secara umum, kategori susu formula tidak memberikan perbedaan
nyata terhadap komposisi TAG (p≥0.05). TAG dominan yang ditemukan adalah
OOO, POO, POP, LLL, OLL, OLO, PLO, PLP, LaLaM, dan LaLaP/LaMM. FK
memiliki komposisi POO dan POP lebih rendah dari kategori lain (p<0.05). Hasil
identifikasi campuran minyak nabati pada susu formula berdasarkan marker dan
profil peak TAG menemukan 9 pola campuran minyak nabati yang tersusun dari
olein sawit, bunga matahari tinggi oleat, kedelai, kelapa, kanola dan MCT
(medium chain trigliseride). Namun, MCT hanya ditemukan pada FK. Sebanyak
14 sampel yang mencantumkan jenis minyak nabati secara rinci pada label sesuai
dengan hasil identifikasi. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam
formulasi lemak susu formula untuk tujuan klinis bagi bayi di masa yang akan
datang.