Penggunaan Bahan Tambahan Pangan dan Pelabelan Kemasan pada Produk Kopi di Wilayah Bogor.
View/ Open
Date
2019Author
Rahmawati, Anisah Dyah
Wulandari, Nur
Fadlillah, Hendry Noer
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan produsen kopi tertinggi pada peringkat empat di dunia. Konsumsi kopi mengalami kenaikan setiap tahunnya, termasuk konsumsi produk olahan kopi di Indonesia. Minuman kopi, kopi instan, kopi bubuk, dan minuman serbuk kopi adalah contoh dari produk olahan kopi. Label produk pangan merupakan sarana komunikasi antara produsen dengan konsumen, sehingga diperlukan standarisasi informasi pada label produk pangan. Standarisasi tersebut dapat dicapai dengan adanya regulasi. Namun, data kesesuaian antara label pangan yang beredar dengan regulasi yang berlaku belum diketahui. Bahan tambahan pangan (BTP) sudah umum di industri pangan. Pemahaman yang kurang mengenai fungsi dan regulasi BTP dapat memengaruhi konsumen dalam memilih produk. Biji kopi yang dapat diolah menjadi berbagai produk dengan kategori pangan berbeda mengakibatkan penggunaan BTP dapat berbeda antar produk. Penelitian ini bertujuan mempelajari BTP yang digunakan pada produk kopi dan kesesuaian informasi pada label produk kopi dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Produk kopi yang diamati hanya produk yang beredar di wilayah Bogor. Penggunaan BTP pada produk kopi ditemukan di produk minuman kopi dan minuman serbuk kopi. BTP pada produk kopi dapat digunakan secara tunggal atau secara kombinasi. Terdapat beberapa produk kopi yang belum mencantumkan semua keterangan minimum pada label. Penulisan kelompok BTP perisa, terjemahan daftar bahan, dan penggunaan acuan label gizi (ALG) merupakan keterangan pada label produk kopi yang ditemukan ketidaksesuaian dengan regulasi yang berlaku.