dc.description.abstract | Kualitas sumber daya manusia ditentukan dari 1000 hari pertama kehidupan. Outcome kehamilan dapat diprediksi dari kenaikan berat badan ibu selama hamil. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara status gizi sebelum hamil, aktivitas fisik, frekuensi pemeriksaan kehamilan, dan asupan energi dan zat gizi dengan kenaikan berat badan ibu hamil trimester 3. Selain itu, penelitian bertujuan menganalisis hubungan antara status sosial ekonomi dan food taboo dengan asupan energi dan zat gizi ibu hamil. Penelitian ini merupakan cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan April-Juli 2018 di Puskesmas Bogor Utara. Subjek yang mengikuti penelitian sebanyak 35 orang. Metode pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, data sekunder, dan pengukuran antropometri. Hasil penelitian menunjukkan 82.9% subjek termasuk dalam rentang usia 20-35 tahun dengan rata-rata usia kehamilan 37.1 minggu. Sebanyak 74.3% IMT sebelum hamil subjek termasuk kategori normal. Rata-rata tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan asam lemak esensial termasuk kategori rendah, sedangkan tingkat kecukupan asam amino esensial dan karbohidrat termasuk kategori cukup dan lebih. Sebanyak 77.1% pendapatan keluarga subjek termasuk kategori rendah. Frekuensi pemeriksaan kehamilan (91.4%) subjek termasuk kategori cukup. Hasil uji korelasi Rank Pearson menunjukkan terdapat hubungan signifikan negatif antara IMT sebelum hamil (p<0.05) dengan kenaikan berat badan. Terdapat hubungan signifikan positif antara pendapatan keluarga dengan tingkat kecukupan energi (p<0.05) dan lemak (p<0.05). Namun, tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan, tingkat kecukupan energi dan zat gizi, dan aktivitas fisik dengan kenaikan berat badan. Selain itu, tidak terdapat hubungan antara food taboo dengan tingkat kecukupan energi dan zat gizi subjek. | id |