Show simple item record

dc.contributor.advisorRimbawan
dc.contributor.advisorNurdin, Naufal Muharam
dc.contributor.authorYuliana
dc.date.accessioned2018-08-29T04:23:09Z
dc.date.available2018-08-29T04:23:09Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93348
dc.description.abstractIndeks glikemik (IG) dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan pangan. Etnis diperkirakan memiliki pengaruh terhadap respon glikemik (RG) dalam pengukuran IG. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan RG dan IG dari ubi jalar ungu kukus pada Etnis Jawa (Indonesia) dan Etnis Jepang. Penelitian ini melibatkan 10 responden dari kedua etnis. Responden diminta mengonsumsi glukosa murni dan ubi jalar ungu kukus yang mengandung 50 g available carbohydrate. RG dilihat dari hasil pengukuran kadar glukosa darah pada menit ke 0, 15, 30, 45, 60, 90 dan 120. Luas area dibawah kurva dihitung dengan Incremental Area Under Curve (iAUC) dan perhitungan skor IG dengan pendekatan rasio f:r. RG antara Responden Indonesia dan Responden Jepang relatif sama kecuali pada menit ke-90 (p-value 0.043) saat intervensi glukosa murni. Skor IG ubi jalar ungu kukus pada Responden Indonesia (66.67 ± 14.28; SEM 4.52), lebih tinggi dibandingkan J (59.10 ± 25.31; SEM 8.00), akan tetapi tidak berbeda signifikan (p-value 0.421). Ubi jalar ungu kukus tergolong IG sedang, akan tetapi dalam satu satuan penukar pangan ini memiliki beban glikemik (BG) yang tinggi (BG>20) .id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutrition sciencesid
dc.subject.ddcGlycemicid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleRespon dan Indeks Glikemik Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L Poir.) Kukus pada Mahasiswa Indonesia dan Jepang di IPBid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBeban Glikemikid
dc.subject.keywordEtnis, IG sedangid
dc.subject.keywordPemilihan Panganid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record