Desain dan Uji Kinerja Evaporator Berparafin untuk Aplikasi Mini Chiller.
dc.contributor.advisor | Yulianto, Muhamad | |
dc.contributor.advisor | Hartulistiyoso, Edy | |
dc.contributor.author | Azari, Imam Aulia | |
dc.date.accessioned | 2018-08-28T05:56:05Z | |
dc.date.available | 2018-08-28T05:56:05Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92989 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem pendingin sehingga tercapai peningkatan Coefficient of Performance (COP) dari mini chiller dengan menggunakan evaporator berparafin sebagai cool thermal energy storage. Parafin bekerja dengan prinsip penyimpanan kalor sensibel yaitu memanfaatkan kapasitas termal dan perubahan suhu selama proses dan penyimpanan kalor. Pengujian parafin sebagai cool thermal energy storage dilakukan dengan cara mematikan kompresor ketika suhu air dalam sistem pendingin konstan dan akan dinyalakan kembali ketika suhu air berubah dengan delta suhu sekitar 2 ̊C sampai dengan 3 ̊C. Pengujian performasi evaporator berparafin pada mini chiller dilakukan dengan variasi tekanan dan laju aliran air. Variasi tekanan setelah needle valve diatur dari 1 bar sampai 2 bar dengan selisih 0.5 bar setiap pengujian dan variasi laju aliran air dingin dan laju aliran air panas diatur dari 1 l/menit sampai 3 l/menit dengan selisis 0.5 l/menit. Persentase penghematan energi oleh evaporator berparafin pada semua variasi tekanan relatif sama berkisar antara 17% sampai dengan 33%. Persentase penghematan terbesar pada tekanan setelah needle valve 1 bar dan 1.5 bar ditunjukan pada laju aliran air sebesar 3 l/menit yaitu sebesar 33.6% dan 31.51%. Sedangkan pada variasi tekanan setelah needle valve 3 bar persentase penghematan terbesar terjadi pada laju aliran 2.5 l/menit dan pada laju aliran 3 l/menit terjadi persentase pengghematan terkecil yaitu sebesar 24.75%. Nilai kalor tertinggi yang dapat disimpan parafin yaitu 30.03 watt pada variasi tekanan setelah needle valve 2 bar dan laju aliran air 1 l/menit. Pada variasi tekanan setelah needle valve 1 bar COP rata-rata yang dihasilkan sebesar 2.5. Pada variasi tekanan setelah needle valve 1.5 bar COP rata-rata yang dihasilkan sebesar 2.4. Pada variasi tekanan setelah needle valve 2 bar COP ratarata yang dihasilkan sebesar 3. Nilai COP terbaik didapatkan pada tekanan setelah needle valve 2 bar dengan laju aliran 1 l/menit. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
dc.subject.ddc | Biosystem engineering | id |
dc.subject.ddc | Evaporators | id |
dc.subject.ddc | 2017 | id |
dc.subject.ddc | Bogor-JABAR | id |
dc.title | Desain dan Uji Kinerja Evaporator Berparafin untuk Aplikasi Mini Chiller. | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | COP | id |
dc.subject.keyword | evaporator | id |
dc.subject.keyword | mini chiller | id |
dc.subject.keyword | parafin | id |
dc.subject.keyword | thermal energy storage | id |