Desain dan Uji Kinerja Evaporator Berparafin untuk Aplikasi Mini Chiller.
View/ Open
Date
2018Author
Azari, Imam Aulia
Yulianto, Muhamad
Hartulistiyoso, Edy
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem pendingin
sehingga tercapai peningkatan Coefficient of Performance (COP) dari mini chiller
dengan menggunakan evaporator berparafin sebagai cool thermal energy storage.
Parafin bekerja dengan prinsip penyimpanan kalor sensibel yaitu memanfaatkan
kapasitas termal dan perubahan suhu selama proses dan penyimpanan kalor.
Pengujian parafin sebagai cool thermal energy storage dilakukan dengan cara
mematikan kompresor ketika suhu air dalam sistem pendingin konstan dan akan
dinyalakan kembali ketika suhu air berubah dengan delta suhu sekitar 2 ̊C sampai
dengan 3 ̊C. Pengujian performasi evaporator berparafin pada mini chiller
dilakukan dengan variasi tekanan dan laju aliran air. Variasi tekanan setelah
needle valve diatur dari 1 bar sampai 2 bar dengan selisih 0.5 bar setiap pengujian
dan variasi laju aliran air dingin dan laju aliran air panas diatur dari 1 l/menit
sampai 3 l/menit dengan selisis 0.5 l/menit. Persentase penghematan energi oleh
evaporator berparafin pada semua variasi tekanan relatif sama berkisar antara 17%
sampai dengan 33%. Persentase penghematan terbesar pada tekanan setelah
needle valve 1 bar dan 1.5 bar ditunjukan pada laju aliran air sebesar 3 l/menit
yaitu sebesar 33.6% dan 31.51%. Sedangkan pada variasi tekanan setelah needle
valve 3 bar persentase penghematan terbesar terjadi pada laju aliran 2.5 l/menit
dan pada laju aliran 3 l/menit terjadi persentase pengghematan terkecil yaitu
sebesar 24.75%. Nilai kalor tertinggi yang dapat disimpan parafin yaitu 30.03
watt pada variasi tekanan setelah needle valve 2 bar dan laju aliran air 1 l/menit.
Pada variasi tekanan setelah needle valve 1 bar COP rata-rata yang dihasilkan
sebesar 2.5. Pada variasi tekanan setelah needle valve 1.5 bar COP rata-rata yang
dihasilkan sebesar 2.4. Pada variasi tekanan setelah needle valve 2 bar COP ratarata
yang dihasilkan sebesar 3. Nilai COP terbaik didapatkan pada tekanan setelah
needle valve 2 bar dengan laju aliran 1 l/menit.