| dc.description.abstract | Perubahan kebiasaan makan khususnya pangan olahan dapat meningkatkan risiko terjadinya reaksi alergi makanan pada individu dengan status alergi makanan. Label informasi alergen menjadi hal yang penting dalam upaya pencegahan terjadinya reaksi alergi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, persepsi, sikap, dan perilaku membaca label produk pangan olahan beralergen pada mahasiswa. Desain penelitian menggunakan cross-sectional study dengan jumlah contoh sebesar 94 orang yang dipilih secara acak. Contoh dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok alergi makanan dan kelompok tidak alergi makanan dengan jumlah contoh dalam masing-masing kelompok 47 orang. Status alergi contoh ditentukan berdasarkan pernyataan contoh tentang adanya reaksi alergi makanan atau diagnosis formal yang diterima contoh. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh secara langsung melalui penyebaran kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok contoh termasuk berpengetahuan kurang (80.85%), persepsi termasuk kategori cukup (64.9%), sikap termasuk kategori cukup (69.1%), dan perilaku termasuk kategori cukup (72.3%). Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p<0.05) antara status alergi dengan sikap; usia dengan perilaku; pendidikan orang tua dengan persepsi dan sikap pada kelompok alergi makanan; pendidikan ayah dengan perilaku; pengetahuan dengan sikap pada kelompok alergi makanan; serta persepsi, sikap, dan perilaku membaca label produk pangan olahan beralergen. | id |
