dc.description.abstract | PT. Essence Indonesia – IFF merupakan salah satu industri pangan yang
memproduksi flavor terenkapsulasi. Flavor ini berbentuk bubuk dan diproduksi
menggunakan pengeringan semprot. Parameter kualitas flavor terenkapsulasi
perlu diperhatikan agar mendapatkan produk yang berkualitas tinggi. Parameter
yang diuji antara lain kadar air dengan menggunakan metode Karl Fischer dan
Infrared, aktivitas air (Aw) serta ukuran partikel. Namun parameter yang biasanya
dibutuhkan untuk customer hanya kadar air dengan menggunakan metode Karl
Fischer (KF) dan aktivitas air (Aw) sehingga perlu dikendalikan agar sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Pengendalian mutu produk dapat dilakukan
dengan menggunakan metode Statistical Process Control (SPC). Tahapan yang
digunakan yaitu analisis parameter mutu, pengumpulan data hasil analisis
parameter mutu, analisis data menggunakan Minitab 17, dan perancangan
tindakan perbaikan. Alat bantu SPC yang digunakan pada penelitian ini adalah
bagan kendali Individual – Moving Range dan diagram Pareto. Hasil bagan
kendali I – MR menunjukkan bahwa flavor buah yang diproduksi pada spray
dryer X2 dan X3 tidak terkendali secara statistik sedangkan pada spray dryer X4
terkendali secara statistik. Kapabilitas proses yang dihasilkan pada spray dryer X4
baik, tetapi mengindikasikan bahwa proses tidak berada tepat di tengah
spesifikasi. Pemusatan proses perlu dilakukan dengan mengatur suhu inlet atau
suhu outlet sesuai spesifikasi sehingga data kadar air dan nilai Aw seragam dan
tidak ada data yang di luar spesifikasi atas ataupun spesifikasi bawah. Diagram
Pareto menunjukkan bahwa data ketidakseragaman nilai Aw paling banyak
persentasenya pada spray dryer X2 dan X3 yang disebabkan oleh suhu outlet yang
lebih dari 57 oC yang menyebabkan nilai Aw flavor buah terenkapsulasi kurang
dari 0,250 atau kurang dari spesifikasi yang telah ditetapkan oleh operator
produksi yang berkisar antara 0,250 – 0,350. Tindakan pengendalian yang dapat
dilakukan yaitu dengan menurunkan suhu outlet apabila nilai Aw kurang dari
spesifikasi dan meningkatkan suhu outlet apabila nilai Aw lebih dari spesifikasi. | id |