Kualitas Tidur, Kebiasaan Makan, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang Selatan.

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis hubungan kualitas tidur, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik dengan status gizi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Tangerang Selatan. Desain penelitian adalah cross-sectional study, melibatkan 62 subjek, terdiri dari 30 subjek pria dan 32 subjek wanita. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik subjek, kualitas tidur, kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan pengetahuan Pedoman Gizi Seimbang (PGS), diperoleh dengan wawancara dan pengukuran langsung berat badan dan tinggi badan. Kualitas tidur diukur dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), terdiri dari 7 komponen. Separuh subjek pria dan wanita dikategorikan dewasa awal. Hampir seluruh subjek merupakan lulusan perguruan tinggi dan mempunyai keluarga kecil. Dua per tiga subjek pria dan wanita berpendapatan rendah. Separuh subjek pria dan tiga per empat subjek wanita memiliki kualitas tidur baik. Dua per tiga subjek pria dan hampir seluruh subjek wanita memiliki tingkat aktivitas fisik ringan. Tiga per empat subjek pria dan hampir seluruh subjek wanita memiliki pengetahuan PGS sedang. Dua per tiga subjek pria dan separuh subjek wanita makan 3x/hari. Dua per tiga subjek pria dan wanita sering sarapan. Separuh subjek pria dan lebih dari satu per tiga subjek wanita sering makan malam. Tidak ada perbedaan yang signifikan kualitas tidur, kebiasaan makan, aktivitas fisik, pengetahuan PGS, dan status gizi antara subjek pria dan wanita. Terdapat hubungan signifikan positif antara pengetahuan PGS dengan frekuensi makan utama subjek pria. Tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik dengan status gizi subjek pria dan wanita. Sosialisasi pesan gizi seimbang perlu diberikan, terutama pesan nomor 2 dan 10, mengenai anjuran makan sayur dan buah serta melakukan aktivitas fisik. Konsumsi sayur dan buah perlu ditingkatkan, masing-masing minimal 2x/hari dan 3x/hari. Aktivitas fisik perlu dilakukan lebih sering, minimal 3x/minggu, untuk mengontrol berat badan normal.