Identifikasi Sumber Kontaminasi Fisik dan Pengembangan Sanitary Design mesin di lini produksi PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia Karawang
View/ Open
Date
2017Author
Shabrina, Nadhilla Prida
Palupi, Nurheni Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Sanitasi diartikan sebagai ilmu terapan yang mengembangkan penyajian
makanan dengan lingkungan yang higiene dengan penanganan yang baik dalam
mencegah kontaminasi makanan dengan mikroorganisme. Perusahaan makanan
tidak terlepas dari aplikasi sanitasi, karena mutu dan kualitas produk harus
terjamin. Salah satu cara untuk menjamin mutu dan kualitas produk adalah dengan
menerapkan sanitasi yang baik dan benar. Untuk menghasilkan kualitas dan mutu
yang terjamin perusahaan harus menerapkan Good Manufacturing Practices
(GMP). GMP didefinisikan sebagai cara produksi atau pengolahan yang baik,
yang mencakup ketentuan/pedoman/prosedur mengenai lokasi, bangunan, ruang
dan sarana pabrik, proses pengolahan, peralatan pengolahan, penyimpanan dan
distribusi produk olahan, kebersihan dan kesehatan pekerja, serta penanganan
limbah dan pengelolaan lingkungan. Kondisi ini diupayakan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi silang baik dari sisi kimia, fisika, maupun mikrobiologi,
serta menjamin konsistensi produk baik dari segi keamanan, mutu, maupun
manfaatnya. PT. Nestle Indofood Citarasa Indonesia (PT. NICI) masih memiliki
masalah dalam hal sanitasi dikarenakan produk yang dihasilkan adalah powder
yang mudah beterbangan sehingga mengotori area produksi, juga masih
terdapatnya beberapa mesin yang belum memenuhi kriteria sanitary design.
Tujuan dari magang ini adalah melakukan identifikasi dan mengeliminasi sumber
kontaminan fisik (debu) di area produksi serta mengidentifikasi mesin-mesin yang
belum sanitary design dan merancang perbaikannya dalam bentuk pembuatan
standar serta prinsip. Tahapan yang dilakukan yaitu identifikasi masalah,
identifikasi sumber kontaminan, penentuan tindakan perbaikan, penelusuran
implementasi tindakan perbaikan, dan sosialisasi tindakan perbaikan. Identifikasi
masalah dan pengumpulan data dilakukan dengan terjun langsung ke area
produksi dan mengamati selama proses produksi berlangsung, serta melakukan
wawancara dengan operator produksi dan pihak Quality Assurance (QA) field.
Identifikasi sumber kontaminan dan penentuan tindakan perbaikan dilakukan
dengan melakukan teknik brainstorming bersama pihak QA, production
improvement, dan tim engineering. Parameter keberhasilan kegitan magang ini
adalah berkurangnya sumber kontaminan fisik di lini produksi dan semua mesin
yang belum sanitary design teridentifikasi.