dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan menganalisis kebiasaan makan dan prestasi belajar pada anak usia sekolah stunting dan normal. Desain penelitian adalah cross sectional study melibatkan 80 sampel, dilaksanakan Desember 2016-Januari 2017. Contoh adalah siswa kelas V dari empat sekolah dasar di Kota Bogor. Data karakteristik contoh dan keluarga dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner; kebiasaan makan dan morbiditas dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner frekuensi makan dan kuesioner morbiditas; status gizi (TB/U) dikumpulkan dengan cara pengukuran tinggi badan secara langsung; dan prestasi belajar diestimasi berdasarkan nilai UTS dan UAS semester 1 (data diperoleh dari sekolah). Sarapan (setiap hari) pada contoh stunting (47.5%) cenderung lebih rendah daripada contoh normal (57.5%). Rata-rata frekuensi konsumsi makanan pokok dan lauk hewani pada contoh stunting (masing-masing 95 ± 33 kali/bulan dan 33 ± 25 kali/bulan) cenderung lebih rendah daripada contoh normal (masing-masing 107 ± 38 kali/bulan dan 48 ± 42 kali/bulan). Tingkat morbiditas pada contoh stunting cenderung lebih tinggi dan prestasi belajarnya signifikan (p<0.01) lebih rendah dibandingkan contoh normal. Terdapat hubungan positif signifikan (p<0.05) antara uang saku dengan kebiasaan makan (frekuensi jajan) dan status gizi dengan prestasi belajar. Namun, tidak terdapat hubungan signifikan (p>0.05) antara kebiasaan makan (lauk hewani dan nabati) dengan status gizi, karakteristik keluarga dengan uang saku, kebiasaan makan, dan morbiditas, morbiditas dengan status gizi. | id |