dc.description.abstract | Prevalensi masalah kesehatan yang terkait dengan metabolisme
karbohidrat hingga saat ini terus meningkat dan berbeda-beda pada tiap etnis.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan respon dan indeks glikemik
produk flakes berbahan dasar ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) dan kacang
merah (Phaseolus vulgaris L.) pada dua etnis yang berbeda yaitu Jawa dan Minang.
Sebanyak 10 orang subjek dari tiap etnis yang memenuhi kriteria diberikan
pangan acuan glukosa standar sebanyak 50 gram dan produk flakes sebanyak 68
gram untuk dikonsumsi pada selang 7 hari yang berbeda. Sampel darah diambil
sebanyak tujuh kali dengan metode finger-prick capillary blood sample berturutturut
pada menit ke 0, 15, 30, 45, 60, 90 dan 120 untuk mengukur respon glikemik
tiap etnis sekaligus menghitung nilai indeks glikemik produk flakes. Respon
glikemik pada etnis Jawa cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan etnis
Minang. Pada menit ke-120 terdapat kecenderungan perbedaan nilai pada respon
glukosa darah antara etnis Jawa yang lebih tinggi dibandingkan dengan etnis
Minang (p=0.057). Pada waktu tersebut sebagian subjek dari etnis Minang telah
mengalami hipoglikemia. Meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan
(p>0.05), nilai indeks glikemik dari produk flakes yang dikonsumsi oleh etnis
Jawa sedikit lebih tinggi (85.3) dibandingkan dengan nilai IG dari flakes yang
dikonsumsi oleh etnis Minang (70.6). | id |