dc.description.abstract | Pembentukan panelis terlatih memerlukan tahap pelatihan agar diperoleh panel yang peka dan konsisten dalam menilai kualitas produk. Pelatihan panel sensori dilakukan melalui uji rating intensitas dengan skala garis 15 cm, menggunakan 33 orang pada suatu perusahaan pangan. Sampel yang digunakan adalah muffin dengan variasi tepung muffin instan. Atribut yang diukur meliputi tekstur moistness, stickiness, dan crumbliness. Hasil pengujian diolah dengan metode one-way ANOVA, sehingga dihasilkan nilai kemampuan membedakan dan pengulangan. Berdasarkan parameter kemampuan tersebut diperoleh sebanyak 6 panel lulus pelatihan, 13 panel butuh latihan kembali, dan 2 panel tidak lulus pelatihan. Analisis deskriptif tekstur muffin dilakukan menggunakan uji QDA dan divisualisasikan dengan grafik jaring laba-laba. Secara keseluruhan, ketiga atribut tekstur yang diujikan memiliki titik-titik yang berdekatan atau hampir berhimpitan, yang artinya ketiga atribut tekstur yang diujikan sulit untuk dibedakan di dalam keempat jenis sampel. Hal ini dibuktikan juga dari nilai signifikansi ketiga atribut tekstur yang memiliki nilai lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, dapat diberikan beberapa saran, diantaranya, komitmen terhadap pelaksanaan uji sensori perlu ditingkatkan melalui awareness training, pelatihan yang terjadwal secara berkala untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan panelis, serta peningkatan perlengkapan sarana pengujian. | id |