Karakteristik Molekuler LAsparaginase Bacillus subtilis str. ITBCC1 Asal Indonesia Melalui Pendalaman Bioinformatika
View/ Open
Date
2017Author
Muksini, Muhamad Umar Said
Suhartono, Maggy Thenawidjaja
Nurjanah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Enzim L-asparaginase digunakan untuk mereduksi asam amino Lasparagin,
prekursor akrilamida, sehingga menurunkan jumlah akrilamida
yang dihasilkan pada berbagai produk olahan. Akrilamida dikelompokkan
sebagai senyawa kanker kategori 2A dan menjadi perhatian publik karena
ditemukan secara luas pada makanan yang diproses menggunakan suhu
tinggi. Perlakuan dengan menggunakan L-asparaginase hanya mereduksi
akrilamida sebesar 10% (Dria et al. 2004) hingga 25% (Lynglev dan
Schoesler 2014) pada produk olahan berbasis biji kopi mentah. Nilai ini
jauh lebih kecil dibanding dengan reduksi akrilamida pada produk olahan
berbasis karbohidrat sebesar 97 %. Hal ini menjadikan pemanfaatan enzim
L-asparaginase pada industri pengolahan berbasis kopi menjadi tidak layak
secara finansial. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat setidaknya satu atau
lebih senyawa aktif pada biji kopi yang mempunyai nilai energi afinitas
penambatan (energi bebas Gibbs/ ΔG) yang lebih rendah dibandingkan nilai
ΔG substrat asli dari enzim L-asparaginase Bacillus subtilis str. ITBCC1
pada daerah sisi aktif, sehingga menjadikan senyawa tersebut berpotensi
sebagai inhibitor kompetitif. Metode penambatan dengan menggunakan
Autodock Vina dilakukan untuk menguji hipotesis. Enzim L-asparaginase
Bacillus subtilis str. ITBCC1 asal Indonesia digunakan sebagai protein
model yang dianalisis dalam penelitian ini karena potensi lokal yang perlu
dieksplorasi. Hasil penambatan menunjukkan bahwa ligan uji asam 5-
kafeoilkuinat, sianidanol katekin, serta epikatekin galat sangat berpotensi
sebagai inhibitor pada sisi aktif enzim. Dampak inhibisi asam 5-
kafeoilkuinat ditemukan secara konsisten pada hampir semua situs uji Lasparaginase
dari D. Chrysanthemi, E. coli, H. Pylori, serta Cavia porcellus.