Pengaruh Penggunaan Kombinasi Pemanis Buatan terhadap Flavor Release pada Minuman Serbuk Instan di PT Essence Indonesia.

Abstract

Pemanis buatan merupakan pemanis yang diproses secara kimiawi, yang tidak atau sedikit memiliki nilai gizi, dan tidak terdapat di alam. Penggunaan pemanis buatan ini banyak digunakan industri pangan karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan pemanis alami. Pemanis buatan sering dikombinasikan untuk meningkatkan kualitas produk pangan, meningkatkan intensitas kemanisan, menutup aftertaste pemanis buatan, serta mempengaruhi flavor release. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi pemanis buatan terhadap flavor release dari flavor orange pada minuman serbuk di PT Essence Indonesia. Flavor release pada penelitian ini mencakup juiciness, freshness, ripeness dan mouthfeel. Terdapat empat perlakuan dari rasio kombinasi pemanis buatan, yaitu P1, P2, P3 dan P4. P1 dan P2 berupa kombinasi aspartam dan asesulfam-k, sedangkan perlakuan P3 dan P4 berupa kombinasi aspartam dan siklamat. Rasio dari empat perlakuan tersebut yaitu P1 (90:10, 82:18, 73:27, 60:40), P2 (90:10, 82:18, 75:25, 60:40), serta P3 dan P4 (56:44, 50:50, 44:56). Hasil keempat perlakuan tersebut dilakukan uji sensori ranking intensitas dan rating hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua keempat perlakuan kombinasi tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap flavor release dari flavor orange pada minuman serbuk instan. Hanya P1 dan P4 yang memiliki pengaruh secara signifikan. P1 berpengaruh signifikan pada atribut freshness, yaitu terdapat freshness paling tinggi pada perbandingan aspartam dan asesulfam-k (82:18). P4 juga berpengaruh secara signifikan pada juciness, ripeness, dan mouthfeel. Dari hasil uji rating hedonik juga menunjukkan bahwa tidak semua kombinasi pemanis buatan berpengaruh secara signifikan terhadap flavor release.