Show simple item record

dc.contributor.advisorCahyadi, Eko Ruddy
dc.contributor.authorPutri, Rinda Aria
dc.date.accessioned2017-03-03T08:03:54Z
dc.date.available2017-03-03T08:03:54Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83672
dc.description.abstractKabupaten Serang merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki jumlah populasi ternak kerbau terbanyak di Provinsi Banten. Untuk meningkatkan produktivitas ternak kerbau pada tahun yang akan datang, maka adopsi teknologi perlu dilakukan dan kemudian menganalisis kelayakan bisnis dari penerapan adopsi teknologi dan tradisional yang selama ini dijalankan oleh peternak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan bisnis antara adopsi teknologi dan tradisional pada bisnis penggemukan dan pembibitan, menganalisis kelayakan bisnis adopsi teknologi dan tradisional dengan skenario penggemukan dan pembibitan, dan mensimulasikan analisis kelayakan dengan kombinasi skenario penggemukan dan pembibitan menggunakan adopsi teknologi dan tradisional. Berdasarkan analisis non-keuangan hasil bisnis penggemukan dan pembibitan adalah layak. Berdasarkan hasil analisis finansial penggemukan secara tradisional dan adopsi teknologi adalah layak untuk dijalankan. Sedangkan, hasil analisis finansial untuk pembibitan secara tradisional dan adopsi teknologi tidak layak untuk dijalankan. Hasil analisis switching value penggemukan secara tradisional sangat sensitif terhadap kenaikan harga bakalan sebesar 112.2% dan penurunan harga jual sebesar 28.6%. Sementara itu penggemukan dengan adopsi teknologi sangat sensitif terhadap kenaikan harga bakalan sebesar 125.5% dan penurunan harga jual sebesar 29.8%. Pada skenario penggemukan minimal kerbau yang digemukkan sebanyak 7 (tujuh) ekor/tahun. Sedangkan, pada skenario pembibitan bisnis tidak memberikan hasil yang layak. Pada kombinasi skenario, bisnis yang akan menghasilkan kelayakan bisnis jika pembibitan dilakukan secara tradisional dengan bibit yang sudah tersedia sebanyak 7 (tujuh) ekor/tahun, maka kerbau penggemukan yang digunakan sebanyak 16 ekor/tahun. Jika melakukan kombinasi pembibitan dengan adopsi teknologi dengan bibit yang sudah tersedia sebanyak 7 (tujuh) ekor/tahun, maka kerbau penggemukan yang digunakan sebanyak 10 ekor/tahun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcManagementid
dc.subject.ddcEnterpriseid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcSerang-Bantenid
dc.titleAdopsi Teknologi dan Kelayakan Bisnis Kerbau pada Sekolah Peternakan Rakyat di Kabupaten Serang.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordkelayakan bisnisid
dc.subject.keywordkombinasi skenarioid
dc.subject.keywordskenarioid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record