Manfaat Ekstrak Daun Sirih Sebagai Penghambat Kejadian Penyakit Antraknosa (Colletotrichum Acutatum) Pada Cabai Selama Penyimpanan
View/ Open
Date
2016Author
Trisnawati, Desi
En, Lilik Pujantoro
Tondok, Efi Toding
Metadata
Show full item recordAbstract
Cabai merupakan komoditas sayuran yang sering dibutuhkan masyarakat
dalam bentuk segar. Cabai termasuk produk yang tidak tahan lama dan
memerlukan penanganan ekstra, sehingga tidak mengalami penurunan kualitas.
Salah satu penyebab turunnya kualitas cabai adalah mikroorganisme, yaitu
penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum spp. Alternatif yang
dapat dilakukan adalah dengan pemanfaatan bahan-bahan nabati sebagai fungisida.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji manfaat ekstrak daun sirih (EDS) yang
berpotensi sebagai fungisida nabati dalam menghambat pertumbuhan
Colletotrichum acutatum pada cabai selama penyimpanan.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan
Hasil Pertanian FATETA IPB, Laboratorium Teknik Lingkungan Biosistem
FATETA IPB, dan Klinik Tanaman Departemen Proteksi Tanaman FAPERTA
IPB. Proses penelitian ini dimulai dari persiapan bahan baku, pembuatan ekstrak
daun sirih (EDS), pengujian pertumbuhan cendawan secara in-vitro pada media
beracun, dan perlakuan pada cabai selama penyimpanan (uji in-vivo), serta
pengujian kualitas fisik cabai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode perajangan merupakan
metode ektraksi daun sirih terbaik diantara perlakuan lain, penggunaan
konsentrasi ekstrak daun sirih 10% merupakan konsentrasi paling efektif dalam
menghambat pertumbuhan Colletotrichum acutatum, perlakuan penyemprotan
menggunakan ekstrak daun sirih 10% dapat menghambat terjadinya penyakit
antraknosa paling baik, serta perlakuan pemberian ekstrak daun sirih pada cabai
setelah panen tidak mengubah kualitas cabai secara signifikan, baik warna, aroma,
kekerasan, maupun susut bobot.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2207]