dc.description.abstract | Limbah Darah merupakan masalah utama dalam Rumah Potong Hewan.
Darah merupakan salah satu sumber pakan tinggi protein. Darah berpotensi
sebagai substitusi pakan untuk ternak cacing. Namun, kelemahan dalam
penggunaan darah adalah kandungan amoniaknya yang dapat membunuh cacing
tersebut, sehingga dilakukan inovasi pengembangan limbah darah dengan
memberikan perlakuan darah terlebih dahulu ke larva Hermetia illucens yang
diketahui tahan terhadap kandungan amoniak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi pemanfaatan limbah darah secara optimal dengan integrasi larva
Hermetia illucens untuk meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah
darah di Rumah Potong Hewan. Jenis cacing tanah yang digunakan adalah cacing
kalung (Pheretima aspergillum) sebanyak 50 g dengan persentase darah yang
ditambahkan pada media adalah 7.5%, 15%, 22.5% dan 2.5% (media kontrol).
Data dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap dan dilanjutkan dengan uji
tukey. Peubah yang diamati diantaranya hasil analisis nutrien mineral media ideal,
hasil analisis nutrien nilai proksimat media, perubahan suhu media, perubahan
kelembaban (Rh) media, perubahan nilai pH, penyusutan media dan pertambahan
biomassa cacing kalung. Hasil menunjukkan berbeda nyata (P<0.05) pada hasil
analisis nutrien media setelah pemeliharaan dan hasil analisis nilai proksimat
setelah pemeliharaan, perubahan suhu media, perubahan nilai pH, penyusutan
media, dan peningkatan biomassa cacing. Pemanfaatan media sisa Hermetia
illucens sebagai media cacing kalung (Pheretima aspergillum) dengan
penggunaan darah sebanyak 15% memberikan hasil terbaik pada kandungan
vermikompos walaupun, kurang cocok bagi tanaman. | id |