Ketahanan Mutan Cronobacter Sakazakii Dan Mikroorganisme Lain Terhadap Ampisilin Untuk Pengembangan Media Sepsifik
Abstract
C. sakazakii ditemukan sebagai kontaminan pada pangan kering. Metode analisis mikrobiologi pangan konvensional masih sulit digunakan untuk membedakan bakteri target dengan bakteri lainnya serta mikroorganisme lain. Penggunaan isolat mutan yang dilabel dengan plasmid Green Flourescent Protein (pGFP) dapat mempermudah analisis, tetapi masih diperlukan pengembangan media spesifik untuk metode deteksi dan pengujian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan hidup C. sakazakii mutan dan wild-type pada media yang mengandung ampisilin, menentukan konsentrasi ampisilin optimum dan mengetahui profil ketahanan mikroorganisme lain (bakteri asam laktat, khamir dan kapang) dalam media ampisilin. Metode perhitungan yang digunakan adalah Standar Plate Count. Isolat C. sakazakii FWHc3 wild-type dan YRt2a wild-type tidak dapat tumbuh pada media TSA yang mengandung ampisilin sedangkan isolat C. sakazakii mutan dapat bertahan pada media ampisilin. Konsentrasi optimum untuk isolat FWHc3 mutan dan YRt2a mutan adalah konsentrasi 30 μg/ml berdasarkan perhitungan skor tertimbang, dimana FWHc3 mutan dan YRt2a mutan memiliki nilai recovery number yang optimum masing-masing sebesar 87.50 % dan 107.04 % serta adanya reduksi jumlah khamir sebesar 2 log dan bakteri asam laktat sebesar 3.2log. Isolat C. sakazakii, kapang, khamir dan bakteri asam laktat yang ditumbuhkan secara bersamaan pada konsentrasi optimum menunjukan pertumbuhan mutan tidak terganggu atau tidak berbeda dengan kontrol, tetapi kapang, khamir dan bakteri asam laktat menurun.