dc.description.abstract | Beras analog merupakan inovasi baru pangan sumber karbohidrat yang terbuat dari tepung jagung, sagu dan sorgum kemudian diproses sehingga membentuk bulir beras. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh teknik pemasakan beras analog dengan menggunakan rice cooker terhadap tingkat kesukaan dan nilai indeks glikemik. Pada penelitian ini dilakukan beberapa teknik pemasakan beras analog dengan menggunakan variasi suhu (suhu kamar dan mendidih) dan penghangatan kembali sebelum dikonsumsi (15’, 60’, 120’). Berdasarkan uji organoleptik didapatkan nasi analog yang paling disukai dan tidak disukai, yang kemudian akan dilanjutkan dengan analisis zat gizi proksimat, serat pangan dan indeks glikemik. Nasi analog yang paling disukai adalah nasi dengan teknik pemasakan menggunakan air mendidih dan dikonsumsi 15’ setelah matang, sedangkan yang tidak disukai adalah nasi yang dimasak menggunakan air dingin dan dikonsumsi 60’ setelah matang. Hasil nilai indeks glikemik nasi analog yang disukai dan tidak disukai berturut-turut sebesar 55.16 dan 51.76. Nilai IG tersebut termasuk dalam kategori rendah sampai batas atas rendah. Uji independen sampel t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara teknik pemasakan terhadap nilai indeks glikemik. | en |