Korelasi antara tingkat pendidikan, sumber informasi utama keamanan pangan, dan praktik penanganan pangan ibu rumah tangga
View/ Open
Date
2014Author
Swandharu, Zackuary
Kusumaningrum, Harsi D
Ratnasari, Yanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Keamanan pangan di tingkat rumah tangga sangat erat kaitannya dengan peran ibu rumah tangga sebagai penjaga gerbang (gate keeper) dalam keluarga. Salah satu peran tersebut adalah praktik penanganan pangan yang baik. Faktor yang diduga mempengaruhi kualitas praktik penanganan pangan (PPP) ibu rumah tangga antara lain ialah tingkat pendidikan dan sumber informasi utama keamanan pangan (SIUKP). Menindaklanjuti persoalan tersebut, maka dilakukan kajian/analisis korelasi antara PPP, tingkat pendidikan, dan SIUKP yang dimiliki oleh ibu rumah tangga di Indonesia menggunakan metode analisis crosstabs dengan uji chi-square dan rangking spearman. Kajian tersebut menggunakan data sekunder hasil survei “Kajian Awareness Keamanan Pangan Konsumen di Rumah Tangga” tahun 2013 dengan jumlah responden sebanyak 3250 ibu rumah tangga yang dilakukan oleh Badan POM. Hasil survei menunjukkan bahwa 73 % responden memilih televisi sebagai SIUKP, skor rata-rata PPP ibu rumah tangga sebesar 3.78 (kategori baik) yang berarti sudah mempraktikkan lima kunci keamanan pangan dengan baik, dan persentase tingkat pendidikan ibu rumah tangga tertinggi adalah SMA (41.8 %) sedangkan yang terendah adalah ≤ SD (6.2 %). Uji korelasi antara variabel tingkat pendidikan dengan PPP menunjukkan tidak ada hubungan diantara variabel tersebut, yang berarti bahwa nilai praktik penanganan pangan ibu rumah tangga di Indonesia cenderung sama walau tingkat pendidikannya berbeda. Analisis korelasi antara variabel tingkat pendidikan dengan kesatuan korelasi SIUKP-PPP menunjukkan bahwa tingkat pendidikan diploma dan sarjana memiliki hubungan dengan kesatuan korelasi SIUKP-PPP. Hal tersebut berarti ibu rumah tangga dengan pendidikan diploma dan sarjana yang memilih SIUKP berbeda cenderung memiliki skor PPP yang berbeda. Food safety at household level is closely associated with the housewife roles as a gatekeeper in the family. One of these roles is a good food handling practices. The level of education and the main source of food safety information (SIUKP) are suspected to affect the quality of the food handling practices (PPP). The study/analysis of the correlation between PPP, level of education, and SIUKP that using analytical methods such as crosstabs, chi-square test and rank spearman are conducted to follow up these issues. The study uses secondary data survey from "Study of Consumer Food Safety Awareness in the Household" in 2013 by the number of respondents was 3250 housewives that conducted by Badan POM. The survey results showed that 73 % of respondents chose television as SIUKP, the average score for housewives PPP is 3.78 (good) which means the Indonesian housewives have done the five key of food safety practices well, and the highest percentage of mother's education level is high school (41.8 %) while the lowest is ≤ SD (6.2 %). The study resulted there is no correlation between the education level and PPP. It means the score of food handling practices in Indonesian housewives tend to be similar despite the different levels of education. Analysis of the correlation between education level and SIUKP-PPP indicates that the level of diploma and bachelor education have a relationship with a correlation of unity SIUKP-PPP. It means that Indonesian housewives (who have diploma and bachelor education