Show simple item record

dc.contributor.advisorDewanti-Hariyadi, Ratih
dc.contributor.authorAprilia, Ariesta Adline
dc.date.accessioned2013-05-08T07:53:24Z
dc.date.available2013-05-08T07:53:24Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63458
dc.description.abstractAmpas kopi adalah limbah utama yang dihasilkan kedai kopi dan biasanya hanya dibuang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ampas kopi masih mengandung sejumlah kompenen bioaktif. Namun, konsentrasi atau jumlah dari komponen tersebut bervariasi tergantung dari beberapa faktor termasuk metode ekstraksi. Ekstraksi dengan gelombang mikro telah diketahui dapat menghasilkan konsentrasi komponen bioaktif yang tinggi dan hasil tersebut tergantung dari waktu dan suhu ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antimikroba dan antioksidan dari ampas kopi yang didapat dari 10 kedai kopi di Provinsi Chiang Rai, Thailand. Pertama, ampas kopi kering (kadar air kurang dari 13%) diperiksa kandungan lignin dan kandungan fitokimianya. Ampas kopi kering dicampur dengan air destilata dengan rasio 1:5 dan campuran diekstrasi dengan microwave pada beberapa waktu ekstrasi (3, 4, dan 5 menit). Setelah itu, campuran tersebut disaring dan dievaporasi dibawah tekanan untuk mendapatkan ekstrak kasar. Ekstrak dari ampas kopi tersebut diperiksa kandungan komponen bioaktifnya yang meliputi total fenolik, asam klorogenik, kafein, dan antosianin. Tiga sampel ekstrak ampas kopi dengan kandungan komponen bioaktif tertinggi diperiksa lebih lanjut aktivitas antioksidan dan antimikrobanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi dengan microwave dapat meningkatkan hasil ekstraksi dan kandungan bioaktif pada ampas kopi. Ekstrak ampas kopi memiliki kandungan total fenolik (126-751 mg/100 g), asam klorogenik (80-222 mg/100 g) dan kafein (12-192 mg/100 g) yang tinggi, namun memiliki kandungan antosianin (3-275 μg/100 g) yang rendah. Sampel B dengan waktu ekstraksi 3 menit (B3) memiliki kandungan bioaktif tertinggi diikuti oleh sampel B4 dan A4. Ketiga sampel ekstrak kopi tersebut juga memiliki aktivitas antioksidan (2.6-3 mmole/ 100 g TE) yang tinggi. Ekstrak ampas kopi memiliki daya hambat terhadap bakteri Gram negatif lebih baik dibandingkan pada Gram positif. Namun, ekstrak tersebut tidak memiliki daya hambat terhadap Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini menunjukkan bahwa ampas kopi berpotensi sebagai antioksidan dan antimikroba.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectantioksidanen
dc.subjectantimikrobaen
dc.subjectbioaktifen
dc.subjectgelombang mikroen
dc.subjectampas kopien
dc.titleAntimicrobial and Antioxidant Activities of Microwave-Assisted Extracts From Coffee Ground Residue in Chiang Rai Province, Thailanden


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record