Show simple item record

dc.contributor.advisorSubarna
dc.contributor.authorAminullah
dc.date.accessioned2013-02-04T07:53:51Z
dc.date.available2013-02-04T07:53:51Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60297
dc.description.abstractPada penelitian ini dilakukan pembuatan mi dengan bahan baku jagung giling basah yang dibuat dengan menggunakan ekstruder pasta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan tawas, guar gum, dan kadar air terhadap mutu fisik mi jagung giling basah. Pembuatan mi jagung dengan teknik ekstrusi memiliki kelebihan yaitu proses yang lebih sederhana karena tidak memerlukan tahapan proses sheeting dan slitting, sehingga dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu optimasi proses penggilingan basah dan kajian pembuatan mi jagung. Optimasi proses penggilingan basah ditujukan untuk menentukan jumlah air dalam penggilingan, waktu pengendapan, dan analisis neraca bahan. Sedangkan kajian pembuatan mi jagung ditujukan untuk mempelajari pengaruh penambahan tawas, guar gum, dan kadar air terhadap sifat fisik mi basah dan kering. Variabel perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini yaitu konsentrasi tawas (0% dan 0.01%), konsentrasi guar gum (0%, 1%, dan 2%), serta kadar air (60%, 70%, dan 80%) dalam pembuatan mi jagung. Pembuatan mi jagung diawali dengan proses perendaman jagung pipil, penggilingan dengan air tawas dan non tawas, penyaringan, pengendapan, dekantasi, dan pengeringan. Tepung basah dan tepung kering yang dihasilkan kemudian ditentukan proporsinya untuk dicampur bersama garam dan guar gum. Campuran ini kemudian dikukus dalam steaming box pada suhu 1000C selama 15 menit. Adonan yang telah dikukus kemudian dicetak menjadi untaian mi dengan ekstruder pasta. Untaian mi kemudian dikukus pada suhu 1000C selama 15 menit. Untuk pembuatan mi kering jagung, setelah pengukusan dilakukan proses pengeringan pada suhu 60-70 oC selama 1-1,5 jam. Analisis sifat fisik mi basah jagung yang dilakukan pada penelitian ini meliputi analisis kekerasan, kelengketan, kekenyalan, persen elongasi celup, persen elongasi rendam, kehilangan padatan akibat pemasakan, dan warna. Sedangkan analisis sifat fisik mi kering jagung meliputi waktu rehidrasi, kekerasan, kelengketan, kekenyalan, persen elongasi, dan kehilangan padatan akibat pemasakan. Selain itu dilakukan uji organoleptik pada mi kering jagung. Jumlah air yang digunakan dalam proses penggilingan sebanyak 6.5 liter per 1 kg jagung pipil kering. Waktu dalam proses pengendapan adalah selama tiga jam. Kadar air tepung basah dan tepung kering berturut-turut adalah 72.93% dan 8.13% (bb). Alat penggiling yang digunakan adalah disc mill dengan posisi cakram vertikal, sedangkan alat yang digunakan dalam proses penyaringan adalah high speed grinder yang memiliki ukuran saringan sebesar 100 mesh. Proses pengayakan tidak dilakukan dalam penelitian ini karena dari 1.5 kg tepung pati kering hanya sekitar 10 g yang tidak lolos saringan.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengaruh Penambahan Tawas, Guar Gum, Dan Kadar Air Terhadap Mutu Fisik Mi Jagung Giling Basah Yang Dibuat Dengan Ekstruder Pastaen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record