Optimasi Formulasi Breakfast Meal Flakes (Pangan Sarapan) Berbasis Tepung Komposit Talas, Kacang Hijau, dan Pisang
Abstract
Sarapan menjadi hal penting yang sering begitu saja terlupakan karena kesibukan dan lamanya proses penyiapannya. Penyiapan sarapan pada kondisi seperti sekarang ini menuntut kepraktisan dan hemat waktu. Melewatkan waktu sarapan dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh. Produk pangan sarapan siap santap berbentuk flakes merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan proses penyiapan yang praktis dan hemat waktu. Saat ini kebanyakan pangan sarapan dibuat dari serealia seperti gandum, jagung, dan beras. Padahal pangan sarapan dapat juga dibuat dari umbi-umbian salah satunya adalah umbi talas (Colocasia esculenta). Pemanfaatan umbi talas sebagai tepung komposit dengan campuran tepung kacang hijau dan tepung pisang dapat dilakukan sebagai bahan baku pembuatan flakes sarapan. Hal ini membutuhkan modifikasi dalam proses dan formulasi. Penelitian ini terbagi dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan terdiri dari karakterisasi jenis umbi talas, karakterisasi, dan pemilihan jenis tepung talas, karakterisasi tepung kacang hijau dan karakterisasi tepung pisang. Penelitian utama terdiri dari formulasi tepung komposit, optimasi proses dalam pembuatan flakes, dan formulasi bahan pembantu flakes. Karakterisasi dan penepungan dari empat jenis talas yaitu Beneng, Mentega, Semir dan Hijau menghasilkan tepung talas Mentega sebagai bahan baku penelitian tahap selanjutnya. Pemilihan ini didasarkan atas pendekatan kimia dan fisik, serta aspek teknis, yaitu ketersediaan dan akses. Talas Mentega memiliki kadar oksalat yang rendah yaitu 260,07±4,44 ppm (bb), kadar pati sebesar 83,95±0,43% (bk), kadar karbohidrat 85,27±0,06% (bb), kadar protein 6,45±0,08% (bk), kadar lemak 1,56±0,04% (bk), kadar serat kasar 2,47±0,07% (bk), kadar serat pangan 6,69±0,09% (bk), kadar abu 2,15±0,03% (bk), dan kadar air 5,10±0,08% (bb). Selain itu talas Mentega memiliki ketersediaan yang cukup banyak dan akses yang mudah di daerah sukabumi. Pemilihan 10 formula tepung komposit yang terdiri dari tepung talas Mentega, tepung pisang dan tepung kacang hijau yang dilakukan dengan uji rangking hedonik menghasilkan formula dengan komposisi 50% tepung talas, 30% tepung pisang dan 20% tepung kacang hijau sebagai formula terpilih. Formula tepung komposit ini kemudian digunakan sebagai bahan baku tepung dalam pembuatan flakes. Formulasi flakes I bertujuan untuk melakukan optimasi proses flakes. Optimasi proses dilakukan dengan menggunakan Response Surface Method (RSM) yang menghasilkan 20 formula perlakuan. Formula ini diuji dengan menggunakan analisis profil tekstur meliputi parameter hardness, total work, dan fracturability. Proses optimal terpilih dihasilkan oleh flakes yang yang mengalami perlakuan dengan suhu pemanggangan 120,82 (oC), waktu 12,02 menit, serta ketebalan flakes 0,50 mm. Formula tersebut memiliki nilai hardness sebesar 139,44±14,39 g, total work sebesar 0,37±0,125 mJ, dan nilai fracturability sebesar 139,44±14,39 g. Parameter optimasi proses formulasi flakes I tersebut kemudian digunakan dalam formulasi flakes II dengan variabel perlakuan yang terdiri dari komposisi tepung komposit, gula, dan susu. Terdapat empat formula yang digunakan pada tahap ini. Pemilihan formula yang dilakukan dengan uji rangking hedonik menghasilkan flakes formula A3 sebagai formula terpilih. Formula flakes A3 terdiri dari 80% tepung komposit, 10% gula, dan 10% susu. Berdasarkan uji rating hedonik diperoleh data bahwa produk dapat diterima secara umum baik dari segi rasa, aroma, warna, tekstur dan secara keseluruhan. Nilai rating rata-rata dari masing masing atribut berkisar antara 4,6 (netral mendekati agak suka) hingga 5,6 (agak suka mendekati suka). Nilai rata-rata parameter rasa yang diperoleh adalah 5,2 (agak suka). Sedangkan nilai rata-rata parameter tekstur adalah 5,6 (agak suka mendekati suka). Nilai parameter warna adalah sebesar 4,6 yang berarti netral mendekati agak suka. Sedangkan nilai parameter tekstur adalah 4,8 yang berarti netral mendekati suka. Hasil analisis proksimat produk akhir didapatkan bahwa nilai kadar air flakes yang dihasilkan adalah sebesar 2,48±0,02% (bb), kadar abu 3,34±0,03% (bb), kadar lemak 0,2±0,01% (bb), kadar protein 8,92±0,04% (bb), kadar karbohidrat 81,89±0,41% (bb) dan kadar kalori 364,99±1,75 kkal (bb).