Show simple item record

dc.contributor.advisorWijaya, C. Hanny
dc.contributor.advisorBachtiar, Boy M.
dc.contributor.authorNurramdhan, Idham Fitriadi
dc.date.accessioned2013-01-25T07:26:11Z
dc.date.available2013-01-25T07:26:11Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59826
dc.description.abstractCajuput oil yang mengandung 10% senyawa kristalin fenolic, 3,5-dimetil- 4,6-di-o-metilfloroasetopinon diduga mampu mencegah karies gigi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan komponen flavor penyusun cajuput candy dalam mencegah pembentukan biofilm secara in vitro oleh bakteri penyebab karies gigi, yaitu Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus. Selain itu penelitian ini juga untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi minyak atsiri kayu putih terhadap kedua spesies tersebut. Penelitian ini dilakukan secara in vitro dengan menumbuhkan bakteri uji di dalam tissue culture plate 96 Well dan menambahkan perlakuan pada setiap well. Pada penelitian pertama terdapat enam formula yang diujikan yaitu formula komponen cajuput candy, formula kombinasi komponen flavor, dan formula komponen flavor secara tunggal. Formula komponen cajuput candy terdiri dari sukrosa (d%), glukosa (c%), minyak kayu putih (x%), minyak peppermint (y%). Formula kombinasi komponen flavor terdiri dari minyak kayu putih (x%) + peppermint (y%), sementara untuk flavor tunggal yaitu minyak kayu putih (x%) dan peppermint (y%). Penelitian kedua bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak kayu putih terhadap pembentukan biofilm oleh mikroba uji. Pada penelitian ini terdapat tiga formula uji yaitu minyak kayu putih x-0,2%, x%, dan x+0,1%. Pengujian mutu sensori secara hedonik juga dilakukan untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap konsentrasi minyak kayu putih yang dianggap berpotensial menghambat pembentukan biofilm kedua spesies. Hasil menunjukkan bahwa adanya formula permen kayu putih tidak meningkatkan pembentukan biofilm dari Streptococcus mutans serotipe c bahkan formula permen masih dapat menekan pembentukan biofilm dibandingkan dengan kontrol. Fenomena yang berbeda terlihat pada hasil pengujian dengan Streptococcus mutans serotipe d. Pada bakteri ini formula cajuput candy belum dapat menekan pembentukan biofilmnya. Pengujian komponen secara tunggal (tanpa sukrosa) menunjukkan bahwa minyak peppermint memiliki efektifitas daya hambat lebih tinggi dibandingkan dengan minyak atsiri kayu putih. Dari keseluruhan pengujian komponen flavor hasil menunjukkan bahwa kombinasi komponen flavor cajuput candy memiliki efektivitas yang paling baik bila dibandingkan dengan komponen tunggal. Hasil penelitian pengaruh konsentrasi minyak kayu putih terhadap pembentukan biofilm kedua spesies menunjukkan dengan konsentrasi 0,5%, minyak atsiri kayu putih telah mampu menghambat pembentukan biofilm kedua mikroba uji yaitu S. mutans c dan d. Penurunan populasi bakteri tersebut semakin nyata dengan meningkatnya konsentrasi minyak atsiri kayu putih.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleDaya Hambat Minyak Kayu Putih dan Komponen Flavor Penyusun Cajuput Candy Terhadap Akumulasi Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus secara in vitroen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record