Show simple item record

The Analysis of Accesss and Food Consumption from The Participant and Non Participant Household of Desa Mandiri Pangan in Ciparigi and Sukadana Village Ciamis Regency.

dc.contributor.advisorBaliwati, Yayuk Farida
dc.contributor.authorAgustiani, Frida
dc.date.accessioned2012-06-18T03:22:48Z
dc.date.available2012-06-18T03:22:48Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54922
dc.description.abstractThe main purpose of this research was to analyze access and food consumption from the participant and non participant householdof desa mandiri pangan in Ciparigi and Sukadana village, Ciamis regency. This research were also particularlytry toIdentify and analyze:1) The characteristics of participant and non participanthousehold of Desa Mandiri Pangan, 2) Food access (social and economic) component ofthe participant and non participant householdof Desa Mandiri Pangan,3)Food consumption from the participant and non participant householdof Desa Mandiri Pangan, and 4) Correlation between food access and food consumption from the participant and non participant householdof Desa Mandiri Pangan. This research was conductedusing the cross sectional design. Total sample sizeof 84 household, consisted 42 households of Desa Mandiri Pangan participant and 42 households of non participant. The results show that household participant have higher access and food consumption (energy and protein consumption level) than non participant household. Independent test shows a significant difference (p<0,05)of food access between participant and non participant household. The test show no difference between food consumption (energy and protein level) of participant and non participant household (p>0,05). Pearson correlation test for the total sample results show that there was no correlation (p>0,05) between food accesswith consumption level (energy and protein).Meanwhile,income with total expenditure approach (p<0,05) and food expenditure (p<0,01)have positive correlation with consumption level (energy and protein). Pearson correlation test for the participant household results show that food access has no correlation (p>0,05) with consumption level (energy and protein).Meanwhile,income with expenditure approach and food expenditure have positive correlation (p<0,05) with energy consumption level. Pearson correlation test for non participant household results show that food access has no correlation (p>0,05) with consumption level (energy and protein). Family member has negative correlation (p<0,05) with energy consumption level, while food expenditure approach has positive correlation (p<0,01) with consumption level (energy and protein).en
dc.description.abstractTujuan umum penelitian ini adalah mengetahui akses dan konsumsi pangan pada keluarga penerima dan bukan penerima program desa mandiri pangan. Adapun tujuan khususnya adalah: 1) Mengetahui karakteristik keluarga penerima dan bukan penerima program desa mandiri pangan, 2)Menganalisis akses pangan secara sosial dan ekonomipada keluarga penerima dan bukan penerima program desa mandiri pangan, 3) Menganalisis konsumsi pangan pada keluarga penerima dan bukan penerima program desa mandiri pangan, 4)Menganalisis hubungan akses pangan dengankonsumsi pangan padakeluarga penerima dan bukan penerima program. Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi dengan studi cross sectional.Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara purposive yakni Desa Ciparigi dan Desa Sukadana. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan Desember 2011.Populasi merupakan keluarga penerima dan bukan penerima program desa mandiri pangan. Teknik pengambilan contoh dipilih secara purposive.Contoh keluarga penerima program desa mandiri pangan merupakan keluarga yang menerima program desa mandiri pangan minimal empat tahun. Contoh keluarga bukan penerima program desa mandiri pangan adalah keluarga yang tinggal di suatu daerah yang memiliki karakteristik tempat tinggal yang hampir sama dengan keluarga penerimaserta memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi contoh keluarga pada kelompok bukan penerima adalah: 1) Keluarga dengan status perkawinan menikah, 2) Pendidikan ayah setingkat SD, 3) Status kepemilikan rumah adalah miliki sendiri, 4) Dinding terluas terbuat dari bambu, 5) Lantai terluas terbuat dari bambu/kayu, 6) Penerangan rumah memakai listrik PLN, 7) Sumur sebagai sumber air minum, dan 8) Keluarga tergolong miskin berdasarkan data kemiskinan. Jumlah contoh pada kelompok penerima dan bukan penerima program ditentukan dengan menggunakan rumus Solvin (1960) dan dihasilkan masing-masing 42 keluarga pada kelompok penerima dan kelompok bukan penerima, sehingga total 84 keluarga. Jenis data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik keluarga penerima dan bukan penerima program desa mandiri pangan (usia ayah dan Ibu, serta pekerjaan ayah), akses pangan secara sosialyang diukur melalui jumlah anggota keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pengetahuan gizi ibu, akses pangan secara ekonomi yang diukur melalui pengeluaran total dan pengeluaran pangan per kapita per bulan, serta konsumsipangan keluarga berdasarkan tingkat konsumsi energi dan protein. Pengolahan data yang dilakukan diolah dengan menggunakan bantuan softwareMicrosoft Excel dan Statistical Program for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif, uji independent t-test, dan uji korelasi pearson. Berdasarkan usia ayah dan ibu serta pekerjaan ayah, dapat diketahui bahwa pada kelompok penerima maupun kelompok bukan penerima, sebagian besar ibu tergolong usia dewasa sedang (30-49 th). Usia ayah pada kelompok penerima (42,9%) tergolong dewasa sedang, sedangkan pada kelompok bukan penerima (42,9%) tergolong dewasa lanjut. Adapun rata-rata usia ayah (57,4±11,5) tahun dan ibu (49,1±11,2) tahun pada kelompok bukan penerima programlebih tua dibandingkan dengan rata-rata usia ayah (50,4±10,9) tahun dan iv ibu(43,5±10,1) tahun pada kelompok penerima. Sebagian besar pekerjaan ayah pada kelompok penerima adalah petani (38,1%), berbeda dengan kelompok bukan penerima program yang bekerja sebagai buruh tani (42,9%). Hasil uji beda independent t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara usia ayah dan ibu pada kelompok penerima dan bukan penerima program desa mandiri pangan. Keluarga pada kelompok penerima (95,2%) dan bukan penerima (92,9%) memiliki akses pangan komponen jumlah anggota keluarga yang tergolong tinggi. Sebagian besar akses pangan komponen pendidikan ayah dan ibu serta pengetahuan gizi ibu, pada kelompok penerima (83,3%;95,2%;50,0%) dan bukan penerima (90,5%;100,0%;54,8%) tergolong sedang.Pengeluaran total dan pengeluaran pangan per kapita per bulan sebagai komponen akses pangan pada kelompok penerima (78,6%;71,4%) dan bukan penerima (45,2%;45,2%) tergolong tinggi. Adapun rata-rata pengeluaran total dan pangan per kapita per bulan berturut-turut 377958,3±170417,0 dan 179712±70389,6 rupiah pada kelompok penerima, serta 239960,9±111110,2 dan 138485,5±66880,2 rupiah pada kelompok bukan penerima program. Adapun rata-rata akses pangan komponen jumlah anggota keluarga pada kelompok bukan penerima lebih tinggi dibandingkan kelompok penerima, berbeda halnya dengan akses pangan komponen pendidikan ayah dan ibu, pengetahuan gizi ibu, pengeluaran total dan pengeluaran pangan per kapita per bulan pada kelompok penerima yang lebih tinggi dibandingkan kelompok bukan penerima program.Akses pangan pada kelompok penerimasecara keseluruhan (47,6%) tergolong lebih tinggi, sedangkan akses pangan pada kelompok bukan penerima tergolong sedang (59,5%). Hasil uji beda independent t-test menujukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara pengeluaran total dan pengeluaran pangan per kapita per bulan serta akses pangan pada kelompok penerima dan bukan penerima program. Adapun konsumsi pangan pada kelompok penerima (31,0%) maupun bukan penerima (42,9%) sebagian besar tergolong defisit berat, adapun rata-rata tingkat konsumsi energi dan protein pada kelompok penerima (82,8%;93,9%) lebih tinggi dibandingkan kelompok bukan penerima program (82,6%;85,5%) jenis pangan yang lebih banyak dikonsumsi adalah nasi sebagai sumber energi dan ikan sebagai sumber protein hewani. Hasil uji beda independent t-test menujukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara tingkat konsumsi energi dan protein pada kelompok penerima dan bukan penerima program. Hasil uji korelasipearson pada keseluruhan contoh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara akses pangan komponen pengeluaran total (p<0,05) dan pengeluaran pangan (p<0,01) per kapita per bulan dengan tingkat konsumsi energi dan protein. Hasil uji korelasipearson pada kelompok penerima menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara akses pangan komponen pengeluaran total dan pengeluaran pangan dengan tingkat konsumsi energi. Hasil uji korelasipearson pada kelompok bukan penerima program menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan (p<0,05) antara jumlah anggota keluarga dengan tingkat konsumsi energi, dan terdapat pula hubungan yang signifikan (p<0,01) antara pengeluaran pangan per kapita per bulan dengan tingkat konsumsi energi dan protein. Hasil uji korelasipearson pada kelompok penerima, bukan penerima, dan keseluruhan kelompok menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0,05) antara akses pangan dengan tingkat konsumsi energi dan protein.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectfood accessen
dc.subjectfood consumptionen
dc.subjectthe participant and non participant householden
dc.titleAnalisis Akses dan Konsumsi Pangan pada Keluarga Penerima dan Bukan Penerima Program Desa Mandiri Pangan di Desa Ciparigi dan Desa Sukadana Kabupaten Ciamisen
dc.titleThe Analysis of Accesss and Food Consumption from The Participant and Non Participant Household of Desa Mandiri Pangan in Ciparigi and Sukadana Village Ciamis Regency.


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record