Tingkat Aktivitas Fisik, Tingkat Konsumsi Zat Gizi dan Status Gizi Siswa di Pondok Pesantren Al Falak Kota Bogor
Physical Activity Level, Nutrition Consumption Level, and Nutritional Status of Student in Pondok Pesantren Al Falak in Bogor.
Abstract
This study aims to find and analyze the relationship of physical activity level and nutrition consumption level with nutritional status of student in Pondok Pesantren Al Falak in Bogor. This study using crossectional study design, were done in September until October 2011. The samples are 34 people, which consist of 19 men and 15 women. Physical activity level (PAL) of male and female student are moderate catagory. There is different physical actifity level (p <0,05) between men and women. There are energy consumption level (p<0,05), protein consumption level (p<0,05), vitamin A consumption level (p<0,05),vitamin C consumption level (p<0,05), iron consumption level (p<0,05), and calsium consumption level (p<0,05) on school day and holidays. Most nutritional status of students are on normal catagory. Many student were fever+cough, thypus, and diarrhea over the last month. There aren’t different nutritional status (p>0,05) and healthy status (p=0,649) between men and women. There aren’t significant relationship (p>0,05) between physical activity, nutrition consumption (energi, protein, vitamin A, vitamin C, and iron), healthy status with nutritional status. However there is a significant relationship (p<0,05) between calsium consumption level with student nutritional status. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan tingkat aktifitas fisik dan tingkat konsumsi zat gizi dengan status gizi siswa di Pondok Pesantren Al Falak yang berada di Kota Bogor. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) mengetahui karakteristik siswa di pondok pesantren, 2) menganalisis tingkat aktifitas siswa di pondok pesantren, 3) menganalisis konsumsi pangan dan tingkat konsumsi zat gizi siswa di pondok pesantren, 4) menganalisis status kesehatan siswa di pondok pesantren, 5) menganalisis status gizi siswa dipondok pesantren, 6) menganalisis hubungan tingkat aktifitas fisik, tingkat konsumsi gizi, status kesehatan, dan status gizi siswa di pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan desain crosssectional study yang dilaksanakan pada bulan September –Oktober 2011 di Pondok Pesantren Al Falak di Kota Bogor. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data melalui wawancara dan pengisian kuesioner serta pengambilan data sekunder mengenai profil pesantren. Contoh dalam penelitian ini berjumlah 34 orang dengan 19 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data karakteristik santri (usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, uang saku dan besar keluarga), data karakteristik orang tua (jenis pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, dan pendapatan orang tua), kebiasaan makan (frekuensi makan, kebiasaan sarapan, alasan tidak sarapan, makanan pantangan, frekuensi konsumsi pangan), konsumsi pangan dan aktifitas fisik yang dilakukan dua kali pada hari sekolah dan hari libur, status kesehatan (riwayat sakit), dan status gizi. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi keadaan umum pondok pesantren. Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entry, dan analisis data. Data dientry menggunakan Microsoft Excel 2007 dan dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Analisis data menggunakan uji beda t, uji chi square dan uji regresi linier berganda. Santri yang diambil dalam penelitian ini memiliki kisaran umur antara 13-16 tahun dengan proporsi terbesar (50%) santri adalah berumur 13 tahun. Proporsi terbesar (55,9%) jenis kelamin santri adalah laki-laki. Lebih dari separuh (61,8%) uang saku santri berkisar dari Rp 2.500 hingga Rp 3.500. Proporsi terbanyak pendidikan ayah (58,8%) dan ibu (44,1%) santri adalah SMA. Proporsi terbanyak pekerjaan ayah santri adalah pegawai swasta (35,5%) sedangkan lebih dari separuh (79,4%) pekerjaan ibu santri adalah ibu rumah tangga. Proporsi terbesar (53%) pendapatan keluarga santri berkisar antara Rp.1000.000 – Rp.2.000.000. Lebih dari separuh (52,9%) santri tergolong kedalam kategori keluarga sedang. Berdasarkan tingkat pengetahuan gizi, proporsi terbesar (47,1%) tingkat pengetahuan gizi santri berada dalam kategori sedang. Lebih dari separuh santri baik dirumah (76,5%) dan dipondok pesantren (79,4%) tidak memiliki perbedaan frekuensi makan yaitu 3 hingga 4 kali. Sebagian besar (88,2%) santri memiliki kebiasaan sarapan pagi di pondok pesantren dibandingkan dengan kebiasaan sarapan pagi dirumah yang hanya dilakukan kadang-kadang (64,7%). Lebih dari separuh (73,5%) santri memiliki alasan tidak sempat sarapan pagi ketika berada dirumah. Proporsi terbesar (55,9%) santri menyukai cara pengolahan makanan dengan cara digoreng, dan sebesar (79,4%) santri tidak ada makanan pantangan. Tingkat aktifitas fisik dan pengeluaran energi santri laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Rata-rata tingkat aktifitas santri laki-laki termasuk kedalam kategori aktifitas sedang (1,74 + 0,04), sedangkan aktifitas santri perempuan termasuk kedalam kategori aktifitas ringan (1,69 + 0,04). Hal ini sesuai dengan hasil uji beda t-test terdapat perbedaan (p<0,05) antara tingkat aktifitas fisik santri laki-laki dengan santri perempuan, serta terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) antara pengeluaran energi santri laki-laki dengan perempuan. Konsumsi energi santri berkisar antara 1338-1469 Kal dengan rata-rata 1412 + 33,8 Kal. Berdasarkan tingkat konsumsi energi (TKE), rata-rata TKE santri sebesar 66,1 %. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi santri masih tergolong kedalam kategori defisit tingkat berat. Berdasarkan tingkat konsumsi protein (TKP) santri termasuk kedalam kategori lebih. Rata-rata tingkat konsumsi vitamin A tergolong kedalam kategori cukup. Rata-rata tingkat konsumsi vitamin C santri termasuk kedalam kategori kurang (31,6%), rata-rata tingkat konsumsi zat besi pada santri sebesar 29,8 % yang tergolong kedalam kategori kurang, dan rata-rata tingkat konsumsi kalsium santri adalah sebesar 83,0% yang tergolong kedalam kategori cukup. Terdapat perbedaan yang nyata(p<0,05) antara konsumsi dan tingkat konsumsi energi, protein, vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium santri pada hari sekolah dan hari libur. Sebagian besar santri (97%) memiliki status gizi normal. Penyakit yang pernah diderita santri adalah panas dan batuk, tipus, dan diare. Penyakit yang banyak diderita santri adalah diare dengan persentase sebesar 67,6%. Lebih dari separuh santri (67,6%) memiliki tingkat morbiditas yang rendah (<4). Hal ini menunjukkan bahwa status kesehatan santri cukup baik. Uji chi square menunjukkan bahwa tingkat konsumsi zat gizi (energi,protein, vitamin A, vitamin C dan zat besi) tidak berhubungan nyata (P>0,05) dengan status gizi. Akan tetapi terdapat hubungan yang nyata (p<0,05) antara tingkat konsumsi kalsium dengan status gizi santri. Berdasarkan uji chi square tidak terdapat hubungan (p>0,05) antara tingkat aktifitas fisik dengan tingkat konsumsi zat gizi. Uji chi square menunjukkan tidak terdapat hubungan (p>0,05) antara pengetahuan gizi, tingkat aktivitas fisk santri, tingkat konsumsi energi dan zat gizi, dan status kesehatan dengan status gizi. Berdasarkan hasil analisis uji chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0,05) antara tingkat konsumsi energi dan zat gizi dengan status kesehatan santri. Berdasarkan uji regresi linier tidak ada variabel yang mempengaruhi status gizi.
Collections
- UT - Nutrition Science [2990]