Show simple item record

Lifestyle and Consumption Patterns of Hot Strip Mill (HSM) Factory’s Employees in PT. Krakatau Steel Cilegon who Suffered from Hypertension.

dc.contributor.advisorAnwar, Faisal
dc.contributor.advisorDwiriani, Cesilia Meti
dc.contributor.authorTatiyana, Resta
dc.date.accessioned2012-01-16T07:23:02Z
dc.date.available2012-01-16T07:23:02Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52937
dc.description.abstractHypertension is the third caused of death after stroke and tuberculosis, which reached 6.7% of the population in all age deaths in Indonesia. A cross sectional study was conducted to determine lifestyle and consumption patterns of Hot Strip Mill (HSM) factory’s employees in PT. Krakatau Steel Cilegon who suffered from hypertension. The study included 60 male subjects, that consist of 30 normotensive and 30 hypertension subject. Collecting data were included employee characteristics, lifestyles, consumption patterns, and nutritional status. The study showed that there were no differences in employee characteristics, lifestyles, and consumption patterns between the two groups of employee. However, nutritional status was significantly different between the two groups. There was no significantly relationship between employee characteristics (age and nutritional knowledge), lifestyle, adequacy of the level of energy, protein, fat, and sodium with the incidence of hypertension. There was significantly relationship between nutritional status, frequency of consumption chicken soup, lung, and liver with the incidence of hypertension. Then, obesity has a role in increasing the incidence of hypertension three times greater than normal. Overall, the subject’s lifestyles and consumption patterns were good enough. It was suggested that to increase the consumption frequency of vegetables and fruits and exercise at least 30 minutes with a frequency at least 3 times a week.en
dc.description.abstractTujuan umum penelitian ini adalah mengetahui gaya hidup dan pola konsumsi penderita hipertensi karyawan Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon. Tujuan khususnya adalah (1) Mengetahui karakteristik karyawan, meliputi: umur, jenis kelamin, jabatan pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, asal daerah, pendidikan, pengetahuan gizi, dan riwayat kesehatan karyawan, (2) Mengetahui gaya hidup karyawan, meliputi: kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi, kebiasaan konsumsi alkohol, dan kebiasaan olahraga, (3) Mengetahui pola konsumsi karyawan, meliputi: frekuensi konsumsi pangan, konsumsi, dan tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan natrium, (4) Mengetahui status gizi karyawan, (5) Menganalisis hubungan dan faktor risiko antara karakteristik karyawan, gaya hidup, pola konsumsi, dan status gizi karyawan dengan kejadian hipertensi. Desain dari penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten pada Juni-Agustus 2011. Populasi adalah seluruh karyawan yang bekerja di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon. Penarikan contoh dilakukan secara purposive sampling. Contoh pada kelompok hipertensi dipilih dari populasi yang berdasarkan data medical check-up menderita hipertensi, sedangkan contoh pada kelompok normal dipilih dari divisi yang sama dengan kelompok hipertensi. Jumlah contoh yang digunakan sebanyak 30 orang baik kelompok normal maupun kelompok hipertensi, sehingga total contoh sebanyak 60 karyawan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi: karakteristik contoh, gaya hidup, pola konsumsi, dan status gizi contoh melalui wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran langsung. Data sekunder meliputi gambaran umum PT. Krakatau Steel Cilegon dan Pabrik Hot Strip Mill (HSM), serta data medical check-up contoh yang diperoleh dari perusahaan. Data-data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan Microsoft excel 2007 dan SPSS 15.0 for Windows. Pegolahan data yang dilakukan berupa editing, coding, cleaning, entry, dan analisis. Uji beda antara kelompok normal dan hipertensi dilakukan dengan menggunakan uji beda T test dan Mann-Whitney. Keterkaitan antar variabel dianalisis hubungannya dengan menggunakan uji korelasi Spearman dan uji korelasi Pearson. Mayoritas karyawan pada kedua kelompok berada pada kelompok umur dewasa madya yaitu 30-49 tahun, mempunyai jabatan sebagai buruh, merupakan lulusan SLTA/sederajat, memiliki pengetahuan gizi sedang. Semua karyawan berjenis kelamin laki-laki. Rata-rata pendapatan dan pengeluaran kelompok hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok normal. Karyawan pada kelompok normal, paling banyak berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, sedangkan kelompok hipertensi berasal dari daerah Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Riwayat keluarga hipertensi paling banyak terdapat pada kelompok hipertensi. Mayoritas karyawan pada kelompok hipertensi menderita hipertensi sejak <5 tahun yang lalu dan hanya 26.7% karyawan pada kelompok ini yang menkonsumsi obat hipertensi. Sebagian besar karyawan pada kedua kelompok tidak memiliki kebiasaan merokok. Jumlah rokok yang dikonsumsi oleh mayoritas karyawan yang memiliki kebiasaan merokok pada kedua kelompok termasuk dalam kategori sedang yaitu 10 sampai 19 batang perhari dengan rokok jenis kretek filter. Karyawan pada kelompok normal yang memiliki kebiasaan minum kopi dan yang tidak, mempunyai proporsi yang sama (50%) dan mayoritas karyawan (66.7%) pada kelompok hipertensi tidak memiliki kebiasaan minum kopi. Sebagian besar karyawan pada kedua kelompok, minum kopi dalam jumlah <3 cangkir/hari dengan jenis kopi instant. Seluruh karyawan pada kelompok normal tidak memiliki kebiasaan konsumsi alkohol. Hanya 1.7% karyawan pada kelompok hipertensi yang memiliki kebiasaan konsumsi alkohol dalam jumlah 2-3 botol/minggu dengan jenis alkohol yaitu bir. Sebagian besar karyawan pada kedua kelompok memiliki kebiasaan olahraga. Jenis olahraga yang paling banyak dilakukan oleh kedua kelompok adalah jogging. Mayoritas karyawan pada kelompok normal (47.6%) melakukan olahraga dengan durasi >60 menit, sedangkan mayoritas pada kelompok hipertensi (55.6%) melakukan olahraga dengan durasi 30-60 menit. Lebih dari separuh karyawan pada kedua kelompok memiliki frekuensi olahraga sebanyak 1-2 kali/minggu. Kelompok normal lebih sering mengkonsumsi makanan sehat dan makanan berisiko dibandingkan dengan kelompok hipertensi. Rata-rata konsumsi energi, protein, natrium kelompok normal lebih tinggi, dan rata-rata konsumsi lemak lebih rendah dibandingkan dengan kelompok hipertensi. Mayoritas tingkat kecukupan energi pada kelompok normal termasuk kategori kelebihan dan pada kelompok hipertensi termasuk kategori normal. Sebagian besar karyawan pada kedua kelompok memiliki tingkat kecukupan protein kategori kelebihan dan memiliki tingkat kecukupan lemak serta natrium yang cukup. Hasil uji beda menunjukkan tidak terdapat perbedaan karakteristik karyawan, gaya hidup, tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan natrium yang nyata (p>0.05) antara kedua kelompok karyawan. Mayoritas karyawan pada kelompok normal (70%) berstatus gizi normal dan pada kelompok hipertensi (53.3%) berstatus gizi lebih (gemuk). Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan status gizi yang nyata (p<0.05) antara kedua kelompok. Hasil uji korelasi menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik karyawan, gaya hidup, tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan natrium dengan kejadian hipertensi karena gaya hidup kelompok hipertensi sudah baik. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (r=0.281, p<0.05), frekuensi konsumsi soto ayam (r=0.341, p<0.01), paru (r=0.299, p<0.05), dan hati (r=0.262, p<0.05) dengan kejadian hipertensi. Kemudian, kegemukan mempunyai peran dalam meningkatkan kejadian hipertensi 3 kali lebih besar dibanding yang normal.
dc.subjectHypertensionen
dc.subjectlifestyleen
dc.subjectconsumption patternsen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleGaya Hidup dan Pola Konsumsi Penderita Hipertensi Karyawan Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegonen
dc.titleLifestyle and Consumption Patterns of Hot Strip Mill (HSM) Factory’s Employees in PT. Krakatau Steel Cilegon who Suffered from Hypertension.


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record