Show simple item record

STEVANIE. The Relation of Breakfast and Exercise Habits to Students Cardiorespiratory Endurance of Kebon Kopi 2 Elementary School Bogor.

dc.contributor.advisorSulaeman,Ahmad
dc.contributor.advisorSinaga,Tiurma
dc.contributor.authorStevanie, Nonly
dc.date.accessioned2012-01-16T06:27:35Z
dc.date.available2012-01-16T06:27:35Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52931
dc.description.abstractBreakfast and exercise are important aspects in increasing students’s fitness, especially in elementary’s school-age children. One component of healthrelated fitness is a cardiorespiratory endurance. Cardiorespiratory endurance relates to the physical ability of a child in following the lesson learning process efficiently and effectively in a relatively long time without causing tiredness. The aims of study was to identify the breakfast and exercise habits and their relation to fitness level of elementary school students. Case study design was applied in this study. Research conducted at the Kebon Kopi Elementary School 2 Bogor in March-April 2011. The sampling inclusion criteria are students can understand and properly fill out the questionnaires, had no history of chronic illness or a derivative. Most of the sample (84%) are 10-12 years students. The highest percentage of normal nutritional status according to the example is BB/U (54%), TB/U (68%), and BMI/ U (70%). More than half of the sample (52%) always take a breakfast before they go to school. Their breakfast habits only contribute about 16% energy, 12% protein, 11% iron, and 1% vitamin C to nutrient adequacy. More than 70% of samples had a exercise frequency less than 3 times/week. About 46% sample doing exercise in 30-40 minutes each. Spearman correlation test results there is no relation between age, nutritional status, breakfast habits, 5L frequent complaints, and complaints of drowsiness with cardiorespiratory endurance (p>0.05). There is correlation between the sexes (p<0.05, r= -0.417), frequency of exercise (p <0.05, r = 0.350), and duration of exercise (p<0.05, r = 0.455) with cardiorespiratory endurance.en
dc.description.abstractHasil Riset Kesehatan Dasar (2010) menunjukkan status gizi anak usia sekolah belum cukup baik. Prevalensi kekurusan (IMT/U) nasional pada anak umur 6-12 tahun (usia sekolah) sebesar 12.2% terdiri dari 4,6% sangat kurus dan 7,6% kurus. Kondisi tersebut diperparah dengan hasil studi PMT-AS (1998) yang menunjukkan bahwa masih banyak anak usia sekolah yang memiliki pola makan hanya dua kali sehari yaitu makan siang dan makan malam tanpa makan pagi atau sarapan. Pola makan dengan melewatkan sarapan rawan berisiko terhadap penurunan kadar gula darah, bahkan dalam jangka waktu yang relatif panjang dapat menyebabkan penyakit infeksi disertai kurang gizi (Puslitabang Gizi et al. 1998). Manfaat sarapan terbukti efektif dalam peningkatan kebugaran dan konsentrasi dalam proses belajar (Khomsan 2005). Salah satu komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan (health related fitness) yaitu daya tahan paru-jantung (cardiorespiratory endurance). Daya tahan paru-jantung merupakan kemampuan paru jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu yang lama (Robergs & Roberts 2000). Anak dengan daya tahan paru-jantung yang baik memiliki kemampuan dan kesanggupan fisik dalam mengikuti proses belajar secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan. Faktor lain yang mempengaruhi daya tahan paru-jantung adalah kebiasaan berolahraga. Hampir setengah dari jumlah anak usia 12-21 tahun di Indonesia tidak cukup aktif (Adiwinanto 2008). Hasil penelitian Guttin et al. (2002) menunjukkan terjadi perbaikan daya tahan paru-jantung pada anak obese dengan intervensi latihan terutama olahraga dengan intensitas tinggi. Sarapan dan olahraga merupakan hal penting dilakukan berkaitan dengan daya tahan paru-jantung bagi anak usia sekolah dasar. Oleh karena itu, penelitian mengenai kebiasaan sarapan dan olahraga perlu dilakukan untuk melihat hubungannya terhadap daya tahan paru-jantung anak usia sekolah, dalam penelitian ini dilakukan di SDN Kebon Kopi 2, Bogor. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan sarapan dan olahraga serta hubungannya dengan tingkat kebugaran anak Sekolah Dasar Kebon Kopi 2 Bogor. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik individu dan sosial ekonomi anak, (2) mengidentifikasi kebiasaan sarapan anak, (3) mengidentifikasi kebiasaan olahraga anak, (4) Mengidentifikasi daya tahan paru-jantung anak, (5) menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya tahan parujantung anak, dan (6) menganalisis hubungan antara kebiasaan olahraga dengan daya tahan paru-jantung anak. Penelitian ini menggunakan desain case study. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi 2 ini dengan alasan karena sekolah ini memiliki rata-rata siswa berasal dari keluarga yang tergolong miskin (Muniarti 2010). Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2011. Jumlah contoh dalam penelitian ini adalah 50 siswa (25 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan). Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh, karakteristik sosial ekonomi keluarga, konsumsi pangan, kebiasaan sarapan, status gizi, kebiasaan olahraga, dan daya tahan paru-jantung. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan alat bantu kuesioner. Data sekunder adalah data yang mendukung data primer penelitian diperoleh dari data sekolah. Sebagian besar contoh (92%) berusia 10-12 tahun. Lebih dari separuh contoh (52%) memiliki besar uang jajan contoh <Rp 3000,00. Persentase tertinggi status gizi contoh adalah normal menurut BB/U (54%), TB/U(68%), dan IMT/U (70%). Persentase pendidikan ayah contoh lebih besar (46%) pada tingkat SMA dan pendidikan ibu contoh lebih besar (36%) pada tingkat SD. Persentase pekerjaan ayah contoh lebih besar pada jenis pekerjaan seperti pedagang keliling (25%), supir angkut, ojek (23%), dan pegawai swasta (23%). Sebagian besar (79%) ibu contoh hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga Sebagian besar contoh (82%) memiliki pendapatan keluarga yang termasuk dalam kategori miskin. Rata-rata contoh memiliki besar keluarga yang tergolong kecil (≤ 4 orang). Lebih dari separuh contoh (52%) memiliki frekuensi selalu sarapan. Sebagian besar contoh (80%) melakukan sarapan di rumah dengan waktu sarapan (52%) pada pukul 06.00 s.d.<06.30. Jenis makanan sarapan yang paling banyak dikonsumsi oleh contoh adalah nasi+lauk pauk. Sarapan contoh hanya menyumbangkan sekitar 16% energi, 12% protein, 11% zat besi, dan 1% vitamin C terhadap kecukupan gizi. Lebih dari 70% contoh memiliki frekuensi olahraga kurang dari 3 kali/minggu. Persentase tertinggi jenis olahraga pada contoh lakilaki adalah sepak bola (56%), sedangkan pada contoh perempuan adalah lompat tali (48%). Contoh sebanyak 46% melakukan olahraga rata-rata 30-40 menit setiap kali berolahraga. Lebih dari separuh contoh (60%) memiliki keluhan sering merasa 5L. Persentase keluhan sering mengantuk contoh sebesar 58%. Ratarata contoh memiliki VO2 max sebesar 22,9 ml/kg/menit. Berdasarkan kategori daya tahan paru-jantung tes Cooper, sebagian besar contoh (64%) memiliki tingkat kebugaran yang sangat kurang. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan antara usia, status gizi, kebiasaan sarapan, keluhan sering 5L, dan keluhan mengantuk dengan daya tahan paru-jantung (p>0.05). Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p<0.05, r= -0.417), frekuensi olahraga (p<0.05, r= 0.350), dan durasi olahraga (p< 0.05, r= 0.455) dengan daya tahan paru-jantung.
dc.subjectbreakfasten
dc.subjectexerciseen
dc.subjectcardiorespiratory enduranceen
dc.subjectschool age childrenen
dc.subjectnutritional statusen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleKebiasaan Sarapan dan Olahraga serta Hubungannya dengan Daya Tahan Paru-Jantung Anak Sekolah Dasar Kebon Kopi 2 Bogoren
dc.titleSTEVANIE. The Relation of Breakfast and Exercise Habits to Students Cardiorespiratory Endurance of Kebon Kopi 2 Elementary School Bogor.


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record