Perkembangan Persentase Penduduk Defisit Energi di Indonesia Tahun 1987-2010 dan Kaitannya dengan Tingkat Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Harga Beras dan Laju Inflasi.
Prevalence of severe undernourished population in Indonesia in 1987-2010, and it’s relation with poverty level, economic growth, rice price and inflation rate
Abstract
Undernourished is one of condition when the population don’t have access enough of energy in comparison to the Recommended Dietary Allowness (RDA). Food security is occurred when the population meet their food and dietary needs with a good. The purpose of this study were to analyze the prevalence of severe undernourished population in Indonesia in 1987-2010, and it’s relation with poverty level, economic growth, rice price and inflation rate. A descriptive study designed was implemented and a set of secondary data was used. The study show that during 1987 to 2010, prevalence of severe undernourished from 23,47% to 2,01% with the highest rate occurred in 1999 or affecting approximately 48,685,463 people. Based on the results of the correlation test, factors related to the severe undernourished (Energy Adequacy Level <70%) population are poverty level and inflation, while were not significantly correlated with the prevalence of rice price, economic growth, and GDP per capita. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui perkembangan persentase penduduk defisit energi di Indonesia tahun 1987-2010 dan kaitannya dengan tingkat kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, harga beras dan laju inflasi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis perkembangan persentase penduduk defisit energi tahun 1987-2010; 2) Menganalisis hubungan antara persentase penduduk defisit energi dengan tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1987-2010; 3) Menganalisis perkembangan hubungan antara persentase penduduk defisit energi dengan harga riil beras di Indonesia tahun 1987-2010; 4) Menganalisis hubungan antara persentase penduduk defisit energi dengan inflasi total di Indonesia tahun 1987-2010; 5) Menganalisis hubungan antara persentase penduduk defisit energi dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1987-2010; 6) Menganalisis hubungan antara persentase penduduk defisit energi dengan PDB per kapita di Indonesia tahun 1987-2010. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data sekunder nasional tahun 1987-2010 diperoleh dari berbagai instansi terkait. Pengolahan data dilaksanakan di Bogor, Jawa Barat pada bulan April-Juli 2011. Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian seluruhnya merupakan data sekunder yang terdiri atas data konsumsi kalori rumah tangga di Indonesia tahun 1987-2010, tingkat Kemiskinan di Indonesia tahun 1987-2010, tingkat Inflasi total di Indonesia tahun 1987-2010, PDB di Indonesia tahun 1987-2010, jumlah penduduk di Indonesia tahun 1987-2010. Data-data tersebut diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 for Windows dan SPSS versi 16.0 for windows untuk melihat hubungan antara persentase rumah tangga defisit energi di Indonesia dengan tingkat kemiskinan, inflasi, harga beras, pertumbuhan ekonomi, dan PDB per kapita. Asumsi-asumsi tersebut digunakan agar hasil penelitian dapat diterima secara umum. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya benar. Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu menggunakan data-data sekunder dari berbagai instansi yang dirancang secara khusus untuk kepentingan masing-masing instansi. Pada tahun 1987 hingga tahun 2010, persentase rumah tangga defisit energi di Indonesia berfluktuatif. Persentase penduduk defisit energi tingkat berat (< 70%) yang tertinggi terjadi tahun 1999 yaitu sebesar 23,47% yaitu sebanyak 48.685.463 jiwa sedangkan pesentase penduduk defisit energi tingkat berat yang terendah di Indonesia terjadi tahun 2005 yaitu sebesar 2,01% atau sebanyak 4.419.025 jiwa. Persentase penduduk defisit energi tingkat berat yang tertinggi pada tahun 1999 diduga terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan konsumsi pangan masyarakat di Indonesia menurun. Laju penduduk defisit energi yang mengalami penurunan terbesar terdapat pada tahun 1993 yaitu sebesar 77,43, sedangkan laju penduduk defisit energi yang mengalami peningkatan terbesar pada tahun 2006 yaitu sebesar 838,31
Collections
- UT - Nutrition Science [2920]