Show simple item record

dc.contributor.authorNugroho, Purwono
dc.date.accessioned2011-08-01T06:30:59Z
dc.date.available2011-08-01T06:30:59Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49370
dc.description.abstractKacang-kacangan seperti kacang kedelai mengandung komponen-komponen seperti protein, karbohidrat kompleks, oligosakarida, fitokimia, mineral, dan serat pangan yang diketahui bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Berdasarkan penelitian (Khodijah, 2003) dan Suwarno (2003) kacang komak telah terbukti memiliki karakter fraksi protein dan sifat fungsional yang hampir sama dengan kacang kedelai. Menurut Yulia (2007), kacang komak memiliki kandungan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu fenol, senyawa fitokimia, dan asam fitat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsumsi kacang komak (Lablab purpureus (L.) sweet) terhadap kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL, dan malonaldehida pada serum darah dan organ tikus percobaan setelah mengkonsumsi kacang komak. (Lablab purpureus (L.) sweet). Sebanyak 20 ekor tikus strain Wistar dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok I adalah kelompok kontrol positif yaitu ransum standar ditambahkan kolesterol 1 %. Kelompok II adalah kelompok kontrol negatif yaitu ransum standar tanpa penambahan kolesterol. Kelompok III adalah perlakuan fraksi protein kacang komak yaitu dengan mengganti kasein dengan fraksi protein kacang komak. Kelompok IV adalah perlakuan fraksi non protein kacang komak dengan mengganti sumber pati corn starch dengan fraksi non protein kacang komak. Perlakuan dilaksanakan selama 75 hari. Pengamatan yang dilakukan selama perlakuan yaitu jumlah konsumsi ransum, pertumbuhan berat badan, dan rasio konsumsi ransum dan berat badan. Pada akhir perlakuan, tikus dibedah dan diambil serum darah serta organ tubuhnya. Dilakukan analisis profil lipid dan malonaldehida pada serum dan organ tikus percobaan. Konsumsi ransum kelompok kontrol positif, kontrol negatif, protein kacang komak, non protein kacang komak berturut-tunrt 7.3, 11.3, 4.7, dan 7.6 g/hari. Konsumsi ransum tertinggi terdapat pada kelompok kontrol negatif. Penumbuhan berat badan kelompok kontrol positif, kontrol negatif, dan non protein kacang komak berturut-turut 23, 139, dan 9 % sedangkan kelompok protein kacang komak mengalami penurunan berat badan sebesar 39 %. Rasio antara rata-rata konsumsi ransum/berat badan kelompok kontrol positif, kontrol negatif, protein kacang komak, non protein kacang komak berturut-turut 0.05, 0.06, 0.05 dan 0.05. Secara umum berat organ hati, ginjal, paru-paru, limpa dan jantung serta aorta kelompok kontrol negatif paling tinggi, diikuti kelompok kontrol negatif, non protein kacang komak, dan berat organ terendah pada kelompok protein kacang komak. Rasio berat organ hati, ginjal, paru-paru, limpa, dan jantung serta aorta dengan berat badan kelompok protein kacang komak paling tinggi, diikuti kelompok kontrol positif, non protein kacang komak, dan rasio terendah pada kelompok kontrol negatif.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Fraksi Protein Dan Non Protein Kacang Komak (Lablab purpureus (L.) sweet) Terhadap Profil Dan Peroksidasi Lipid Tikus Percobaan Yang Diberi Ransum Tinggi Kolesterolen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record