Show simple item record

dc.contributor.authorAffandi, Arief Rakhman
dc.date.accessioned2011-07-21T04:29:54Z
dc.date.available2011-07-21T04:29:54Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48798
dc.description.abstractKelapa sawit merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang menjadi unggulan negara Indonesia. Komoditi ini memiliki potensi yang sangat besar di pasaran lokal maupun internasional. Teknologi pengembangan pengolahan kelapa sawit sangat diperlukan untuk menciptakan produk-produk turunan kelapa sawit yang berkualitas. Salah satu produk turunan kelapa sawit adalah emulsifier. Pada saat ini, emulsifier telah banyak digunakan dalam industri pangan (es krim, bakeri, cookies, dan lain sebagainya). Minyak inti sawit yang merupakan hasil turunan kelapa sawit juga memiliki potensi untuk diubah menjadi emulsifaier. Kandungan asam laurat yang tinggi pada minyak inti sawit menjadi salah satu kelebihan emulsifier yang diproduksi dari minyak inti sawit ini dikarenakan memiliki aktivitas antibakteri (Kabara, 1983). Jenis emulsifier yang telah banyak digunakan oleh industri pangan adalah dalam bentuk mono dan diasilgliserol (M-DAG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan mono dan diasilgliserol (M-DAG) melalui reaksi gliserolisis, yaitu reaksi khusus transesterifikasi minyak yang diolah pada suhu tinggi serta ditambahkan gliserol dan katalis (Tarigan, 2002). Reaksi gliserolisis dalam penelitian ini menggunakan katalis kimia. Penggunaan katalis ini memungkinkan reaksi transesterifikasi berjalan pada suhu yang tidak terlalu tinggi serta waktu yang tidak terlalu lama. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dari produk M-DAG yang telah dibuat meliputi titik leleh, bilangan iod, dan kadar asam lemak bas (ALB). Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, diketahui rasio molar substrat yang optimum serta suhu dan waktu reaksi yang diperlukan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa reaksi esterifikasi pada kondisi tersebut telah menghasilkan produk M-DAG dengan nilai rendemen yang tertinggi. Berdasarkan uji Central Composit Design (CCD), didapatkan kondisi optimum reaksi transesterifikasi yang dapat menghasilkan produk M-DAG dalam jumlah (rendemen) yang maksimum, kandungan MAG dan DAG relatif tinggi serta TAG rendah. Kondisi reaksi untuk rendemen digunkan untuk kondisi optimum dikarenakan model persamaannnya memiliki koefislen korelasl paling besar (r = 0.9804). Verifikasi kondisi reaksi optimum dilakukan untuk mengetahui seberapa konsisten produk yang dihasilkan. Setelah dilakukan uji verifikasi, diketahui model persamaan untuk rendemen ini memiliki nilai Coefficient Varian (CV) yang kecil (<15%) sehingga dapat dikatakan produk yang dihasilkan pada proses gliserolisis ini cukup konsisten. Kondisi optimum tersebut dapat menghasilkan produk M-DAG dengan jumlah rendemen yang cukup tinggi. Produk MDAG yang dihasilkan memiliki titik leleh 40-42°C, bilangan iod 14.75, dan kadar ALB 0.35%. Berdasar pada hasil penelitian ini, peneliti sedang melakukan aplikasi paten terhadap teknologi sintesis mono dan diasilgliserol dari minyak inti sawit dengan metode gliserolisis.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleSistesis Mono Dan Diasilgliserol Dari Minyak Inti Sawit Dengan Metode Gliserolisisen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record